Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Kisah Boma (1): Wayang Koplak dan Bambang Sitija

13 Februari 2012   03:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:44 1277 9
(Sudah lama tidak ke ladaaaaang, eh salah.........tidak wayangaaan....) * Di kerajaan Dwarawati, Raja Dwarawati,  Sri Kresna sedang menyelenggarakan sidang di balairung istana. Sri Kresna didampingi oleh isteri-isteri (resminya), Dewi Jembawati, Dewi Rukmini dan Dewi Setyaboma. Dibelakang para isteri ini duduk manis para emban pengiring,.....cantik-cantik semua deh! Sumprit! Dihadapan Prabu Kresna sudah lengkap duduk para nayaka praja. Patih Setyaki, yang berbadan kecil tapi sakti (yang sering dijuluki Bima Bajang-Bima Kecil), panglima perang kerajaan, bersama Patih Udawa yang biasanya mengurusi kesejahteraan rakyat, serta para punggawa lain yang biasanya jadi figuran (yang honornya pas-pasan). "Rayi Setyaki! (rayi=adik). Bagaimana laporan terkini tentang kondisi keamanan Negara?" Prabu Kresna ke Setyaki. "Ampat anem nDan!. Semua Timor Kupang Ambon"  Setyaki (singkat, semangat, nunggu gajian!)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun