Harimbale (Pasar tradisional yang berlangsung setiap pekan atau sekali seminggu) merupakan hari yang sangat dinanti oleh para masyarakat Nias khususnya yang tinggal di pedesaan karena pada saat itulah aktifitas Mogale (transaksi jual beli) dapat berlangsung. Kesulitan akses menuju kota Gunungsitoli sebagai pusat pasar dan sulitnya (mahalnya biaya) transportasi menjadikan Harimbale sebagai satu-satunya tempat transaksi untuk membeli persiapan atau kebutuhan untuk satu minggu ke depan.
Pelaksanaan Harimbale berlangsung dari hari Senin sampai Sabtu terpencar di lokasi yang berbeda di masing-masing daerah di Pulau Nias. Pada hari Minggu Harimbale tidak ada karena masyarakat Nias pergi ke gereja (mayoritas masyarakat Nias khususnya di pedesaan beragama Kristen). Bahkan bila Harimbale tepat pada hari besar keagamaan maka akan dipercepat atau diundur harinya dan hal ini sudah menjadi kesepakatan umum tanpa pemberitahuan atau diskusi antara Sogale (pedagang) dan Sowöli (pembeli). Para Sogale datang dari berbagai penjuru membawa berbagai dagangannya sebagian berjualan di Ona (kios) dan yang lainnya di pinggir jalan ataupun di bawah tenda sementara.