Masalah di atas bukan hanya milik kota besar seperti Jakarta, melainkan juga sudah menular ke kota yang lebih kecil bahkan desa-desa. Tentu dengan tingkat yang berbeda tetapi dengan pola yang sama. Penggunaan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun empat yang terus meningkat, menyebapkan kemacetan, berdampak langsung terhadap konsumsi bbm, yang pada akhirnya menghasilkan polusi yang merusak lingkungan.
Solusi untuk maslah ini pada dasarnya sederhana. Kita cukup menggantikan penggunaan kendaraan pribadi dengan angkutan massal. Angkutan massal yang saya maksudkan di sini adalah kereta api, baik KRL maupun KRD. Mungkin untuk saat ini kita belum dapat mengetahui secara pasti seberapa besar dampak positif penggunaan kereta dibandingkan dengan kendaraan pribadi, karena untuk mengetahuinya diperlukan analisa dan perhitungan yang cukup komplek dan mendalam.
Meskipun demikian saya secara pribadi dapat merasakan perbedaan secara langsung antara menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan dengan kereta. Berikut beberapa keuntungan yang saya nikmati saat menggunakan jasa kereta:
- Waktu perjalanan yang lebih singkat
- Biaya lebih murah
- Tingkat stress yang lebih rendah