Terus terang, saya merasa heran dengan kompasianer Gatot Swandito yang memunculkan kembali ungkapan “Mpok Palasi Pak Dei”. Ungkapan ini sudah lama sekali terkubur dalam filsyahwat Habulian, bahkan boleh dikata hanya tinggal segelintir orang saja yang masih mengingatnya.
KEMBALI KE ARTIKEL