Belakangan santer beredar isu-isu koalisi di masing-masing partai, ada koalisi ini, ada koalisi itu, ada koalisi ini itu. Mau koalisi bagaimanapun tetap aja kan dah jelas siapa presidennya? Si pemenang kan cuman butuh dukungan suara pelengkap saja yang secuil agar bisa memuluskan langkah sang capres buat bisa nyapres. Kalau udah dapat yang secuil itu ya udah tahulah siapa yang terpilih pada pemilu pilpres mendatang. Gitu aja kok repot mikirinnya.. Mau dipasangkan sama siapa aja pasti jadi itu asal pasangannya gak ada track record buruk dimasa lalu.
Kenapa begitu yakin? bukannya hasil quick count pileg kemaren suara partai pemenang jauh dari harapan, bahkan gak beda jauh dengan kompetitor dibawahnya dan dibawahnya lagi? Hello.. nyadar dong yang kemaren kan pemilihan legislatif, memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di parlemen guna membela kepentingan rakyat. Masyarakat kebanyakan juga udah pada sadar kok yang dipilih kemaren itu semoga bisa menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai wakil rakyat yang sesungguhnya, sukur-sukur berpihak kepada rakyat. Jadi secara psikologis pemilih sih bisa dibilang waktu pileg kemaren banyak yang gak antusias, kurang semangat, milihpun mungkin karena ada itunya, bahkan mungkin ada banyak juga yang mikir ngapain repot milih toh nantinya itu yang dipilih banyak mikirin perut sendiri.
Situasi tentu berbeda 360 derajat saat pemilu pilpres nanti. Apalagi sang jagoan yang diidam-idamkan kebanyakan rakyat maju melenggang dalam putaran pemilihan presiden. Bak primadona tentulah para fans-fans itu bermunculan ntah dari mana-mana semangat 45 nyoblos sang superstar. Yang tadinya malas-malasan nyoblos kali nanti pasti muncul paling pagi, yang tadinya gak sempat gak ada waktu pastinya dibela-belain disempat-sempatin.
Jadi dah jelas toh sapa presidennya..
Kalau masih belum jelas ini fotonya ada loh.. dilihat baik-baik ya sapa tau kenal.. hehehe