Stunting merupakan kondisi terjadinya gangguan pertumbuhan pada balita yang disebabkan oleh kekurangan asupan nutrisi dalam jangka waktu yang cukup lama. Akibat dari
stunting adalah tinggi badan yang kurang dari standar usia saat itu. Â Hingga saat ini, stunting merupakan salah satu permasalahan gizi utama pada balita di Indonesia, dengan menduduki peringkat ke- 4
stunting di dunia pada tahun 2017 menurut WHO. Di Indonesia sendiri, kejadian
stunting telah mengalami penurunan dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di tahun 2022. Meskipun begitu, prevalensi stunting ini masih tergolong pada kategori tinggi menurut WHO (> 20 %). Sedangkan untuk Kota Surabaya sendiri telah mencapai angka prevalensi terendah di Indonesia menurut data SSGI 2022, yaitu sebesar 4,8%. Pencapaian tersebut merupakan hal yang baik, namun masih perlu dilakukan program dengan tujuan mencapai
zero stunting pada tahun 2023 di Kota Surabaya. Dengan harapan bahwa seiring terjadinya penurunan prevalensi di Kota Surabaya, maka prevalensi secara nasional juga akan menurun.Â
KEMBALI KE ARTIKEL