Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Kamu Tak Berbeda Lagi

19 April 2012   08:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:25 250 3
Hari ini ada yang berbeda dari Adi. Ia memakai topi dan jaket, kuperhatikan dari tadi, ia juga terus menerus menunduk, matanya terlihat sedikit bengkak, hidungnya merah, seperti habis menangis. Ada apa ya???. Kucoba menghampirinya tuk menanyakan apa yang terjadi.

"Adi...." sapaku

Bukannya membalas sapaku, ia terus menunduk dan membalikkan badannya.

"Adi, ada apa denganmu, keliatannya kau kurang baik?" aku kembali bertanya.

"Pergi sana!, kamu hanya akan mengejekku!" jawabnya, tentu saja aku kaget bukan main, namun itu malah membuatku semakin penasaran dengan apa yang terjadi padanya.

Sekarang jam istirahat, aku masih terus membuntuti Adi, Adi berjalan cepat menuju toilet. Dari luar toilet kudengar sayup-sayup suara tangisan Adi. Ada apa ya? baiklah, aku akan masuk.

"Adi, ada apa? mengapa kau menangis???" tanyaku.

Dibukanya kupluk jaket dan topinya

Haa! aku kaget bukan main, Adi berambut botak!

"Ya, kau pasti kaget" jawabnya lesu.

"Jelaskan semuanya padaku Di, ada apa sebenarnya???"

"Kanker, Ya, kanker ganas yang menggerogoti tubuhku ini, telah merenggut semuanya, termasuk rambutku, aku harus menjalani kemoterapi, obatnya sangat keras, dan membuat rambut-rambutku rontok" ceritanya sambil sedikit menangis.

"Pasti semua akan menertawanku, Aku malu! Malu!" sambungnya.

"Adi, Sabar, aku tahu perasaanmu saat ini, sabar ya, aku akan selalu mendukungmu" aku berusaha menenangkannya, tentu, aku ikut sedih, bisa merasakan bagaimana beratnya itu semua.

"Terimakasih Ken, tadinya kukira kau akan menertawakanku"

"Tentu tidak, ayo, kita masuk kelas, sebentar lagi bel" ajakku.

Kami berlari menuju kelas, senang rasanya, bisa membuat Adi tersenyum lagi, aku sudah menyusun seribu rencana, tuk membuatnya semangat menghadapi penyakitnya itu.

Pulang sekolah, kukumpulkan teman-teman, kuceritakan semua kejadian tadi kepada mereka.

"Ya ampun, turut prihatin" ujar Eko.

"Kasihan Adi" sahut Andy.

"Ya, kasihan dia" sambung Andra.

"Maka dari itu aku punya rencana!" seruku.

"Rencana apa???" tanya Wawan.

Ini rencananya...!

Ada yang berbeda di kelas ini, hari ini semua siswa memakai jaket dan topi persis seperti Adi. Adi yang baru memasuki kelas terheran-heran, ada apa ini???? tanyanya.

TARAAAA!!!!! seisi kelas dengan serentak membuka topi dan jaket mereka, mereka semua menggunduli rambutnya!

"Adi, Sekarang kamu tak perlu malu lagi, kamu tak berbeda sekarang" kuhampiri Adi.

Adi tersenyum lebar, kini ia membuka topi dan jaketnya tanpa malu,

"Terimakasih teman-teman, terimakasih....." ujarnya senang.

"Terutama kamu Ken...." sambung Adi.

"Ya, sekarang semangatlah hadapi penyakitmu, jangan mau kalah sama dia! Adi itu kuat, Adi itu hebat, masa sama penyakit kalah, Pokoknya kamu harus semangat lagi" ujarku semangat.

Hari demi hari berlalu, Adi melewatinya dengan percaya diri dan semangat, karena kini ia tak berbeda lagi.

1 tahun kemudian, Adi telah sembuh, meskipun tak hilang sepenuhnya.

"Terimakasih Ken, berkatmu, aku menjadi semangat tuk hadapi kankerku ini, dan sekarang, kanker ini hampir hilang"

"Ya Di, berterimakasih juga pada teman-teman, mereka juga penyemangat-penyemangatmu"

"Tentu!" seru Adi sedikit menyeringai.

Berawal dari ide kecil, semangat itupun tumbuh, dan dapat melumpuhkan  penyakit seganas kanker. :)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun