Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Identifikasi Teknik Penyimpanan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

12 Desember 2023   07:21 Diperbarui: 12 Desember 2023   07:27 119 0
Semarang- Allium ascalonicum L. atau bawang merah merupakan tanaman musiman yang dibudidayakan di banyak wilayah di Indonesia. Bawang merah termasuk ke dalam tanaman rendah yang tumbuh tegak dengan tinggi tanaman 15-50 cm. Bawang merah dapat hidup di iklim kering pada suhu 25-32  C dan kelembaban 50-70% dengan penyinaran minimal 70%. Konsumsi bawang merah di Indonesia hingga tahun 2014 mencapai 8,69%/kapita/tahun (Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2015). Kebutuhan bawang merah terus meningkat di Indonesia. Pada saat musim panen bawang merah akan tersedia dalam jumlah yang banyak tetapi dengan harga yang rendah, namun apabila sudah melewati musim tanam maka persediaan bawang merah nasional menjadi menurun drastis dengan harga yang tinggi. Pascapanen sendiri merupakan suatu tahapan budidaya bawang merah yang sudah mencukupi umur panen yang meliputi panen, pengangkutan, pemilihan (sortasi), pengeringan, penyimpanan, pengepakan, pengolahan, dan pemasaran. Penyimpanan di gudang menjadi salah satu proses pasca panen yang sangat krusial karena sangat rentan terjadi penyakit pembusukan yang disebabkan fungi. Bawang merah yang baru dipanen tidak dapat bertunas karena mengalami dormansi. Penyakit layu merupakan salah satu penyakit yang paling sering menyerang umbi bawang merah di gudang penyimpanan disebabkan oleh fungi genus Fusarium. Bawang merah yang telah dipanen harus segera dilakukan penanganan untuk mengurangi kerusakan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun