dan aku hanya melihat hujan ini dari balik jendela kaca. ada percikan-percikan kecil serupa kembang api ketika air jatuh dari genting ke tanah. indah sekali hujan pertama ini.
eh, ada segerombolan anak kecil melintas hujan-hujanan. ah, jadi ingat masa kecil. di saat segalanya serba spontan, dunia tampak lebih ceria dan bebas.
mungkin aku terjun saja ikut mereka berhujan-hujanan, tapi pikiran-pikiran; entar sakit masuk angin, repot baju basah, malu bukan anak kecil lagi, dan lain-lainya.
huh, rupanya nalar-nalar kedewasaan malah tanpa disadari menjelma penjara bagi diri sendiri. kini kurasakan betul, setelah sedewasa ini separuh kebahagiaan telah hilang.
rindu hujan masa kecil.