Kamu menawarkan diri membacakan buku dongeng untukku, aku tawarkan telinga untukmu karena aku buta aksara. Anehnya kamu mematikan lampu sebelum membacakannya untukku. Kamu duduk di tepi dipan ini, membuka buku dongeng dan bersiap memulainya. Kupikir kamu tak sadar mematikan lampu, kuberanjak dan hendak menyalakannya. Tapi kemudian kamu matikan kembali. Aku yasudahlah.
KEMBALI KE ARTIKEL