Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Praktisi Plagiasi

26 Juli 2012   21:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:35 3 0
Saat meniru menjadi aktivitas tiada tabu

Mengimitasi sampai ke inti begitu seru

Mengkreasikan kesemuan yang baru

Menyuguhkan teladan superkeliru

Puji diri jadi idola plagiasi

Kaya materi tiada berarti

Pulas wajah hampa jati diri

Visualisasi simbolisasi

Kemasyhuran artis prematur

Mudah lapuk saat digempur

Karena tiada semangat tempur

Dalam sekejap pun langsung luntur

Diferensiasi bentuk itu sudah uzur

Penyeragaman telah meracuni setiap unsur

Situasi setimbang yang baru adalah utopis

Sehingga stagnasi tiada bisa ditepis

Memuja durjana berhala komersialisme

Apa yang ditawarkan media adalah pakem

Pola tanpa esensi dibanggakan sebagai idealisme

Mengayuh pedal konsumerisme tanpa rem

Mengaktifkan elemen empati adalah sebuah bualan

Mereka bangga tahu benar cara bersenang-senang

Hidup berlimpah ruah dalam genangan kebejatan

Diajak beraksi sosial minim kata mereka pantang

Kini saatnya diri sendiri mulai introspeksi

Sadar diri sendiri juga manusia bukan peri

Bukan pula Tuhan yang miliki sifat baik sendiri

Berlomba-lomba memperbaiki status diri

Agar menjadi praktisi yang menjauhi plagiasi

Jaque Leto | 20 Juli 2012 | 07:49

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun