Apa mau dikata, Revolusi Mesir belum selesai, dan masih parah berdarah, Harapan Ikhwanul Muslimin bahwa Mesir merupakan negara (pertama di Dunia, jika tak salah) yang mereka kuasai ternyat sirna. Kolega IM di Nusantara (PKS dan Hizbut Tahrir) pun, ikutan meraung dan meradang, karena induk dan model idiologis mereka layu dan hancur sebelum berkembang.
Apalagi, kudeta terhadap Morsi, secara Internasional tak diakui sebagai Kudeta; hanya sebagai krisisi politik biasa. Dan agaknya mulai bergeser pada Morsi dilengserkankan karena keterlibatn dalam/pada plot kejahatan. Dosa-dosa masa lalu Morsi diungkit, dan menjadi tuduhan masa kini, ” … melakukan kolusi dengan Hamas untuk menyerang kantor polisi dan penjara. Serangan itu memicu terbakarnya penjara dan menyebabkan para tahanan bebas, termasuk Morsi s…. ‘ [bbc]. Juga, Morsi memang patut diganti, karena tak mampu menata negara dengan baik dan benar.
Ditambah dengan pada masa pemerintahan Morsi yang disokong Ikhwanul Muslimin (dan juga elemen-2 kecil di dalamnya, yang umumnya intoleran, rasis, radikal), gesekan, konflik sekterian, dan tindakan-tindakan anarkis akibat sentimen SARA semakin menjadi-jadi serta menaik dengan tajam; dan yang mengalami korban terbesar adalah Koptik Mesir.
Juga garis politik Mesir, yang cenderung berseberangan dengan sahabat-sahabat Luar Negerinya (termasuk membela Hamas Cs), membuat Morsi semakin sendiri dan teralienasi.
Agaknya, pengadilan terhadap Morsi akan semakin mendekat; dan itu sebagai penguatan terhadap pelengserannya. Dan, nantinya, jika semuanya lancar, maka ia akan menjadi penghuni penjara.
Itu tentang Moh Morsi. Bagaimana dengan pendukung Moh Morsi!? Mereka pun mendapat perlakuan yang lebih parah dari Moh Morsi. Tak tanggung-tanggung, ratusan nyawa Ikhwanul Muslim telah melayang dan ribuan lainnya luka-luka, serta tak sedikit yang dipenjarakan.
IM, terutama sekte-sekte yang berafiliasi dengannya, yang pada awal kekuasaan Moh Morsi, rajin melakukan serangan-serangan (bahkan pembunuhan) ke/terhadap Koptik Mesir, kini semakin terjepit, karena militer Mesir, melakukan hukum tembak di tempat. Sehingga, jika rajin ikuti news dari Timur Tengah, setiap hari ada saja anggota IM - pendukung Moh Morsi di dor mati oleh Milter Mesir. Mereka ditembak di lapangan, jalan raya, dalam ruangan, atau bahkan sementara tak lakukan apa-apa atau istirahat. Militer Mesir benar-benar melakukan pembersihan, yang mereka sebut sebagai anasir-anasir perlawan terhadap negara dan kebebasan rakyat Mesir.
[Bukan] Kudeta Terhadap Morsi]
Bukti bahwa Ikhwanul Muslimin Cs Tidak Mampu Menata Negara