Kompasiana adalah media warga. Kompasiana menunjuk pada Kompas atau Harian Kompas, Surat Kabar dengan oplag terbesar/terbanyak di Indonesia. Sehingga bisa disebut bahwa Kompaslah yang melahirkan Kompasiana. Warga menunjuk ke/pada publik/masyarakat (yang mungkin juga tadinya merupakan pembaca/pelanggan) Harian Kompas yang menyalurkan suka-hobby menulis (apa saja); mungkin saja mereka (telah) mempunyai blog-situs-web site pribadi, kemudian masuk atau bergabung dengan Komunitas Kompasiana. Melalui Kompasiana, wraga yang suka menulis tersebut semakin mempunyai tempat dan dikenal luas oleh masyarakat pembaca.
Harus diakui bahwa Kompasiana merupakan media online, yang ada di antara Media Sosial dan Media Berita/News Online/Informasi, dan lain sebagainya; karena di dalamnya, artikel yang ada pada Kompasiana, bisa saja tak dimuat oleh Media Online lainnya; atau bisa menjadi refrensi oleh banyak pihak. Jadi, Kompasiana sudah lebih dari sekedar Medsos, walaupun belum sebagai News Media seperti Kompas, The Jakarta Post, Antaranews, dan lain sebagainya.
Apakah para penulis atau mereka yang tergabung di/dengan Kompasiana (sering disebut dengan Kompasianer)telah melupakan Media News Online lainnya!? Tidak juga, mereka, para Kompasianer, masih menggunakan Media News Online sebagai sumber dan refrensi untuk menulis. Atau, para Kompasianer melupakan blog-web-situs pribadinya!? Nah, ini yang sering terjadi. Dari hasil pengamatan terhadap web-situs-blog pribadi beberapa Kompasianer (didapat dari info profile pada acount Kompasians) memang ada banyak yang tak diupdate atau ditelantarkan.
Walau belum sebesar dan seterkenal Kompas, The Jakarta Post, Antaranews, dan lain-lain, tulisan-tulisan di Kompasiana telah menjadi refrensi di/pada banyak
- Blog pribadi (yang ini, biasanya asal copas, dan kadang lupa menulis nama penulis asli)
- Web-Situs institusi swasta, pemerintah, dan LSM, misalnya artikel Opa Jappy menjadi refrensi di situs Jariangan Islam Liberal, Sapa.or.id, dan lain-lain; bahkan menjadi refrensi penulisan skripsi di UNHAS Makassar, dimuat di Web UNAIR Surabaya, bahkan menjadi refrensi Tesis Magister Hukum di FH Universitas Indonesia; ku juga menemukan, kutipan-kutipan dari tulisan/artile Kompasianer (yang masuk list pertemanan)
- Situs/web/situs parpol, pemda, dan organisai sosial lainnya
Adakah kebanggaan dari pengelola Kompasiana, karena wadah yang mereka buat dan bangun, berhasil menjadi refrensi ilmiah!?Ada kahkebanggan pada para penulis/kompasianer, karena tulisan-tulsian mereka mempunyai nilai tinggi secara akademik, karena keakuran dan kevaliditasnya!? Entah, hanya Tuhan yang tahu.
Jika, nilai lebih Kompasiana seperti itu, maka apakak kita, anda dan saya, menyia-nyiakan lapak di Kompasiana (misalnya dengan tulisan-tulisan dan komentar tak bermutu!?); atau saking enaknya di Kompasiana, sehingga melupakan cinta mula-mula yaitu Web-Situs-Blog pribadi!? Lebih baik jangan atau tak melupakan mereka.
Kita, anda dan saya, bisa berkompasiana sambil tidak menelantarkan web-situs-web pribadi dengan update tulisan yang sama di/dari Kompasiana. Atau melakukan editing-nambah-kurangi kemudian muat di Web-Situs-Blog.
Atau, anda bisa melakukan iframe sehingga lapak Kompasiana (tulisan/artikel, dan komentar) langsung terbaca/link dengan web-situs-blog pribadi (dan sebaliknya), ini yang menarik. Karena, ketika ada orang lain, membuka web-situs-blog pribadi (kita), ia dibawa atau digiring untuk membaca tulisan-tulisan lain di Kompasiana. coba anda klik, GUBUG atau yang lainnya (di bawah), dan lihat apa yang terjadi
GUBUG CITRA DIRI CINTA - KASIH - SAYANG PACARAN dan PERTUNANGAN FUNGSI SEKS DALAM PERKAWINAN CIRI ABG YANG SUDAH SEX PRA-NIKAH GAYA HIDUP HEDONIS HAPPY BIRTHDAY FRAGMENTASI RISENSI BUKU MALU dan TAK TAHU MALU PRIBUMI - NON PRIBUMI SENTIMEN SARA PANIK - KEPANIKAN SUSNO DUADJI: “BHAYANGKARA SEJATI SETIA DAN LOYAL“ PEMIKIRAN MODERAT DAN LIBERAL PENYUSUNAN PERDA FUNGSI SEKS GEJALA PENGGUNA NARKOBA MAKNA POLITIK DEKADENSI MORAL HAKIKAT KERJA-PEKERJAAN HUBUNGAN MANUSIA - ALAM ORIENTASI DAN DISORIENTASI SHOLAT KRISTEN E-BOOK TIRI LOLOK FM RADIO, KUPANG TIMOR INDONESIA
Di samping itu, Kompasiana juga berpotensi untuk menaikkan rating jumlah klik pada web-situ-blog pribadi. Coba anda klik Gapura Homepage, dan lihat di atas Kompasiana (yang telah di iframe) ada data tentang baru saja orang singgah di Web tersebut.GAPURA HOMEPAGE SINISME TERHADAP AGAMA ASAL USUL AGAMA HAL-HAL YANG MERUSAK AGAMA FUNDAMENTALISME AGAMA FUNDAMENTALISME KRISTEN KEESAAN DALAM ISLAM FUNDAMENTALISME ISLAM YUDAISME MUSLIM MEMILIH PEMIMPIN BEDA AGAMA MEMILIH PEMIMPIN MENURUT AJARAN ISLAM BUKAN TEROR KAUM SORBAN - SARUNG - PECI TAHAPAN INTOLERANSI DI NKRI GURITA CIKEAS SEJARAH POLISI SANTRI RASIALIS HOAX ANTI PANCASILA ARAB PRA ISLAM PENJARA PENGILAHIAN MANUSIA Dr IOANES RAKHMAT Vs Dr. WENDI ZARMAN FM RADIO STREAMING
Di samping itu, bisa menjadikan web-situs-blog pribadi sebagai arsip tulisan-tulisan di Kompasiana; sekaligus mempermudah search machine menemukan tulisan-tulisan/artikel di kompasiana. Coba perhatikan http://www.jappypellokila.8m.net/, dominan dengan link tulisan yang ada di Kompasiana.
HALAMAN DEPAN FM RADIO CATATAN HARIAN ALKITAB QUR'AN dan HADIS ARTIKEL POLITIK ARTIKEL SEKSOLOGI ARTIKEL FILSAFAT ARTIKEL URBAN ARTIKEL SOSIAL BUDAYA ARTIKEL LINGKUNGAN HIDUP ARTIKEL HANKAM ARTIKEL SEJARAH RISENSI BUKU ARTIKEL PSIKHOLOGI ARTIKEL PENDIDIKAN KURIKULUM KURIKULUM 2013 PDF JURNAL TEOLOGI INDONESIA PSIKHOLOGI ABNORMAL
Dari pengamatan pribadi, sejak berkompasiana tahun 2010, (walaupun telah mempunyai web/situ pribadi sejak tahun 2000), tingkat klik pada semua web-situ prbadi ku, semakin menaik daripada sebelum berkompasiana. Artinya, dengan berkompasiana, seseorang cenderung menjadi lebih dikenal oleh masyarakat pembaca; dan juga tulisan-tulisannya relatif mudah ditemukan serta menjadi refrensi oleh banyak pihak.
Kita bisa menjadikan Kompasiana sebagai iklan gratis web-situs-blog pribadi dan juga bisa menjadikan web-situs-blog pribadi sebagai penarik minat agar banyak orang membaca tulisan-tulisan di Kompasiana.