Mohon tunggu...
KOMENTAR
Entrepreneur

STAI Yogyakarta Cetak Sejarah, Luncurkan Kampus Wakafpreneur Pertama di Indonesia

24 September 2024   08:37 Diperbarui: 24 September 2024   08:46 144 0
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Yogyakarta resmi meluncurkan Kampus Wakafpreneur pertama di Indonesia (Gunungkidul, Selasa, 17 September 2024). Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting dan dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag DIY, Drs. H. Mukhotib, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai kebaikan melalui wakafpreneur. "Hari ini kita menanam benih positif dengan niat tulus dan kerjasama yang baik, insyaallah produktivitas optimal akan kita panen di masa depan," ujarnya.

Launching ini dilakukan secara simbolis melalui pemotongan pita oleh Drs. H. Mukhotib, disaksikan oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam, Achmad Sholeh, dan Kepala Kemenag Gunungkidul, Drs. H. Sa'ban Nuroni, MA. Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Bank Indonesia DIY, Badan Wakaf Indonesia (BWI) DIY, serta berbagai Lembaga Keuangan Syariah dan Nazir yang berkolaborasi dalam program ini.

Januariansyah Arfaizar, Sekretaris PS2PM Yogyakarta dan Dosen Ekonomi Syariah di STAI Yogyakarta, turut memberikan apresiasinya terhadap pencapaian STAI Yogyakarta. "Ini adalah langkah luar biasa. STAI Yogyakarta telah menjadi kampus pertama di Indonesia yang menginisiasi program Wakafpreneur. Masyarakat perlu diberi edukasi mendalam tentang wakaf, tidak hanya sebatas wakaf tanah atau masjid, tetapi juga wakaf uang yang bisa disalurkan melalui Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS PWU)," jelasnya.

Januariansyah menekankan bahwa dengan adanya Kampus Wakafpreneur ini, mahasiswa STAI Yogyakarta diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam masyarakat, memberikan pemahaman bahwa wakaf dapat dikelola secara produktif dan berkelanjutan. Program ini memberikan pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa agar mereka mampu mengembangkan potensi wakaf dan menumbuhkan keterampilan bisnis yang relevan dengan kebutuhan zaman.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun