Sebulan lebih Saya menikmati sebuah kehidupan, tantangan dan tempat baru, memang belum banyak yang bisa Saya ceritakan sebagai sebuah pengalaman, minimal kesan Saya selama sebulan lebih di tempat baru ini sangat menyenangkan dan membuka ruang imajinasi dan inspirasi bagi Saya. Kupang Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah pelabuhan hati Saya sekarang, banyak orang yang menginterpretasikan Kepindahan Saya ke Kupang seperti cerita Nabi Adam ketika diusir dari surga, Kupang menurut sebagian orang adalah kota yang sepi, kering, hutan belantara, jauh dari keramian itupun sempat masuk mewarnai dalam pikiran Saya ketika berniat hijrah ke Kupang. tetapi ketika Saya menginjakkan kaki pertama kali di Bandara El-Tari Kupang paradigma tentang Kota Kupang mulai berubah. Kota dengan tata letak kota yang bagus, akses transportasi, pelayanan kesehatan mulai dari Puskesmas sampai Rumah Sakit berstandar nasional, fasilitas Pendidikan dari Tingkat TK samapai Perguruan Tinngi, Petugas Keamanan, Jasa Perbankan, Mal dan Pasar , Hotel bintang tiga, tempat hiburan dan olahraga, Rumah Ibadah (Masjid) semuanya sangat memadai dan dapat dinikmati dengan mudah, mungkin hanya satu yang harus hati-hati yaitu ketika membeli makanan di Restoran atau pedagang kakil lima "kita harus memilih yang ada kaligrafi di Restoran atau tempat makannya itu berarti Halal" ujar Ust. Umar Bayaksut ketika menjelaskan hal tersebut.
KEMBALI KE ARTIKEL