Nama besar Kompasiana, sebagai media warga yang mampu mendobrak dominasi media mainstream tersebut, tidak bisa dilepaskan begitu saja dari tulisan warga atau disebut dengan Kompasianer itu, yang saat ini jumlah membernya (mungkin) sudah mencapai jutaan orang juga, dengan jumlah tulisan yang mencapai ribuan per harinya. Masing-masing member, jika tulisannya menarik akan dikunjungi atau dibaca hingga ribuan orang bahkan puluhan ribu orang. Tulisan warga inilah yang mendongkrak traffic Kompasiana, di samping peran admin yang terus melakukan inovasi blog warga ini.
Jadi Pengusaha
Tak sengaja, Minggu, 22 Maret 2015 saya menonton salah satu acara di televisi swasta 'Menjadi Pengusaha'. Di acara ini, yang dibahas adalah menjadi pengusaha muda dengan menampilkan video kreatif di Youtube. Mereka yang membuat vidoe kreatif ini, diberikan space iklan dari pihak google. Sehingga, melalui video kreatifnya, pemuda bisa mendapatkan keuntungan dari sisipan iklan, dengan persyaratan yang telah ditentukan. Pembagian hasilnya juga lumayan, di atas 50 persen untuk pembuat/peng-uload video. Dengan video kreatif kita bisa menjadi pengusaha muda dengan penghasilan setiap bulannya yang bisa mencapai jutaan rupiah.
Terinspirasi dari acara tersebut, saya juga hendak mengusulkan kepada admin/pengelola Kompasiana, bagaimana penulis bisa mendapatkan penghasilan dari Kompasiana, melalui sebuah iklan. Misalnya, diberikan space iklan untuk setiap tulisan Kompasianer atau bagaimana teknisnya tergantung dari admin. Tentunya dengan persyaratan dan kebijakan yang berlaku.
Hitung-hitung, Kompasiana turut membantu Kompasiner menjadi pengusaha dan mengurangi angka pengangguran, hehehe... Di luar dari itu semua, penulis akan termotivasi untuk membuat tulisan kreatif dan berkualitas. Dan penulis pemula (seperti saya) akan termotivasi untuk terus belajar menulis guna meningkatkan kualitas tulisan.
Sebab, selama ini Kompasianer dengan traffic tinggi hanya mendapat respon komentar dari kompasianer lainnya. Padahal, setiap kali membuka kompasiana.com, yang pertama kali pengunjung lihat adalah tayangan iklan. Sedangkan, tulisan yang diposting di Kompasiana ini, bisa dengan leluasa di copy paste oleh orang lain, tanpa menyertakan sumber tulisan/penulisnya. Saya sendiri mengalami itu, tapi bagaimana lagi sudah resiko menulis di blog. Sementara, ketika saya mencoba menuliskan kalimat "jika berminat bisa hubungi, ke bla..bla.." setelah saya upload di Kompasiana, kalimat tersebut hilang dengan sendirinya.
Sebelumnya saya ucapkan terimakasih dan tulisan ini tidak bermaksud apa-apa, hanya sebuah usulan saja. Salam hangat.