Tetapi kehidupan tidak memilih gender. Ketenangan rumah tangga dan sentuhan lembut anak-anak adalah mimpi yang jauh dari jangkauanku. Sebaliknya, aku berjuang di medan yang seharusnya didominasi oleh laki-laki. Pekerjaan kasar, keringat, dan luka-luka yang menjadi tanda perjalanan hidupku.
Setiap langkah yang kurasakan di atas tanah ini adalah langkah yang penuh dengan tantangan dan kerja keras. Meskipun punggungku sering terasa terbebani oleh beratnya tanggung jawab yang seharusnya tidak menjadi bagian dari aku, aku tidak pernah menyerah. Aku menolak untuk menjadi korban dari pandangan sempit mereka.
Meski keringat dan lelah adalah teman setia sehari-hari, aku tidak pernah kehilangan kepercayaan diri. Karena di dalam hatiku terbakar api yang tak terpadamkan, keinginan untuk membuktikan bahwa aku bisa melakukan segalanya, bahkan ketika dunia bersikeras bahwa aku tidak bisa.
Jadi, ketika aku meletakkan kepala di atas bantal setiap malam, aku tidak membiarkan diriku dilanda keputusasaan. Aku membiarkan impian-impianku membimbingku, impian untuk menjadi teladan bagi perempuan-perempuan yang akan datang setelahku. Mereka akan melihatku dan memahami bahwa tidak ada batasan yang tidak bisa aku taklukkan, tidak ada mimpi yang terlalu besar untukku.
Karena aku adalah perempuan yang berdiri tegak di tengah badai, menantang takdir yang telah ditentukan oleh mereka yang tidak mengerti kekuatanku. Aku adalah perempuan yang bekerja keras, bukan karena aku harus, tetapi karena aku bisa.