Sejak kecil, saya menemani ibu ke ladang, terutama saat musim panen ubi. Hari itu, terik matahari menyengat, dan aroma tanah lembab terasa segar. Saya melihat petani menggali tanah, mencari ubi yang tersembunyi. Sesekali saya ikut mengotori tangan, dan terkadang hanya mengamati sambil berbaring di atas karung goni. Suara cangkul dan tawa ceria mereka menciptakan suasana yang hangat. Di antara tumpukan ubi yang baru dipanen, saya merasakan keterikatan dengan tanah dan hasil jerih payah para petani. Momen ini memicu pertanyaan dalam pikiran saya: mengapa menanam ubi ketika nasi menjadi makanan pokok di setiap rumah?
KEMBALI KE ARTIKEL