Mengitari Kota Padang, menurut pemandu kami sudah banyak berubah pasca gempa yang meluluhlantakkan kota ini beberapa tahun lalu (tahun 2009). Beberapa hotel yang dulu hancur kini sudah dibangun kembali dengan arsitektur yang megah. Sama halnya dengan kantor Gubernur Sumatera Barat yang sudah berubah menjadi lebih representatif.
Kabag Humas Pemprov Sumbar Jasman saat bertemu di kantornya menyampaikan, kalau sudah sampai di Sumatera Barat singgahlah ke Masjid Raya. Pasca gempa beberapa waktu lalu, pembangunan masjid ini ternyata terinspirasi dari tiga simbol: sumber mata air (the springs: unsur alam), bulan sabit, dan Rumah Gadang. Memperlihatkan integrasi sejarah Islam, konteks Padang dan tradisinya.
Masjid Raya Sumatera Barat adalah masjid terbesar di Sumatera Barat, terletak menghadap Jalan Khatib Sulaiman, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang. Saat berada di Kompleks Masjid Raya Sumatera Barat cuaca sangat panas. Pembangunan masjid belum rampung keseluruhan.
Dengan luas area 40.343 meter persegi di perempatan Jalan Khatib Sulaiman dan Jalan Ahmad Dahlan. Bangunan utama yakni masjid terdiri dari tiga lantai dengan denah seluas 4.430 meter persegi. Peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan dilakukan pada 21 Desember 2007 oleh Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi.