"Emang kamu ingin motor apa?" tanyaku menatap matanya namun aku hanya sekedar ingin tahu saja dan sekedar peduli.
"Motor Honda yah, emm...."
"Kan, kita sudah punya." tukasku, memotong perkataannya.
"Beda yah, beda jauh...."
"Iya, tapi motor Honda kita, sekalipun sudah puluhan tahun, masih tetap oke, irit BBM lagi."
"Vario 150 eSP lebih oke yah, reformanya juga oke, temanku sudah ada yang pakai, iritnya luar biasa,"
"Oh, Vario fuel injeksion itu? Ya pasti irit..." istriku ikut nimbrung, "si Kael, tetangga kita juga sudah beli, kredit" tambahnya pula.
"Oke, oke..." kataku, " berapa harganya?" tanyaku.
"Emang ayah punya uang?" tanya istriku penasaran.
"Ayah mau beli?" tanya putraku pula.
"Iya, kalau ada rejeki gede...." jawabku asal jawab saja.
"Ooh..." kata istri dan putraku serempak.
Lalu aku menyeruput kopi hitam dari cangkirku, nikmat.
