Di suatu pagi yang cerah,nyanyian burung dan belaian angin pagi menemani langkah kaki telanjang seorang bocah.Lambaian pohon besarpun mengiringi langkah kaki kecil menjamah tanah.Samsul,bocah kelas 5 SD yang sehari hari menghabiskan waktu bermainya seperti Tarzan,kedua orang tuanya hanyalah seorang petani kopi yang memiliki lahan tak seberapa.Setiap pagi ketika tak libur sekolah,ia diantar ayahnya menuju kesekolah sebelum ayahnya pergi berkebun.Namun berbeda cerita ketika libur telah tiba,ia akan berlari menuju kedalam hutan tanpa khawatir akan bahaya yang datang.Karena memang,bahkan ketika ia dalam kandungan ibunya ia sudah diajak orang tuanya untuk keluar masuk kedalam hutan.Setiap pulang sekolah ia akan langsung menuju rumah untuk mengganti seragam sekolahnya kemudian makan.Setelah makan,ia akan menuju sebuah pondok didalam hutan yang tak terlalu jauh dari dalam rumahnya,untuk menyusul ayahnya yang sedang berkebun,atau hanya sekedar bermain mengelilingi kebun dan hutan.Satu waktu ketika di kebun Samsul bertanya kepada ayahnya
"Yah,dulu kakek berkebun juga?"
"Iya Sul,kebun milik kita sekarang dulu milik kakekmu Sul,ayah juga sering diajak ke kebun
 Seperti kamu ini sul." Jawab ayahnya sambil terus menyiangi gulma yang dapat mengganggu
 pertumbuhan pohon kopi.
"Oh begitu yah,terus kenapa kebun kita kecil yah?"
Ayah Samsul terdiam sejenak kemudian menarik nafas panjang,ia lalu tersenyum dan mengusap kepala samsul.
"Sul,kalau kita bikin kebun yang besar,nanti kita merusak tumbuhan hutan disekitar kebun,
Memangnya kamu mau,setiap pagi tidak bisa mendengar suara burung lagi?"
"Samsul ngga mau yah,nanti kalo samsul ke hutan jadi sepi"
KEMBALI KE ARTIKEL