Berlanjut dari hal tersebut, maka pada tanggal 2 Januari 1849, dikeluarkanlah Keputusan Gubernur Jenderal, yaitu Keputusan Gubernemen nomor 22, yang menetapkan akan diselenggarakannya pendidikan kedokteran di Indonesia ('Nederlandsch Indie'). Dan kemudian ditetapkan untuk awal tempat pendidikannya adalah di Rumah Sakit Militer. Selanjutnya pada bulan Januari 1851, didirikanlah Sekolah Pendidikan Kedokteran di daerah Weltevreden Gambir, Batavia. Mula-mula anggotanya berjumlah 12 orang murid dengan lama pendidikan 2 tahun. Kurang lebih 2 tahun kemudian, yaitu pada bulan Juni 1853, dikeluarkanlah Surat Keputusan Gubernemen tertanggal 5 Juni 1853 nomor 10, yang menetapkan bahwa lulusan sekolah dokter yang pertama ini diberi gelar 'Dokter Djawa'. Inilah cikal bakal dokter anak negeri, negeri tercinta Indonesia.
KEMBALI KE ARTIKEL