3 Maret 2015 03:08Diperbarui: 17 Juni 2015 10:15610
Rangga terdiam sejenak, ketika dia memandang langit senja telah menghampiri pandangannya, baling-baling yang dia buat seolah-olah enggan lagi berputar, karena kini angin berhembus seadanya. Dia pun kembali kedalam bangunan tempat tinggalnya dan mengetahui bahwa ibu dan ayahnya telah pergi keluar kota, hal seperti ini selalu dirasakan Rangga ketika malam minggu tiba, semua teman-temannya tak bisa menemaninya dirumah karena sibuk dengan kekasih mereka masing-masing, tetapi tidak dengan Rangga. Rangga masih bertahan sendiri karena dia tau dan telah belajar bahwa pahitnya mencicipi apa itu cinta, sejenak dia membayangkan seorang kekasih yang dulu ia cintai sekarang tak lagi bersamanya karena dia telah merasa tertipu dengan yang namanya cinta.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.