Ruang kelas doktoral kami sore itu seolah menjadi tempat pertemuan dua kutub: rasa dan data. Di hadapan kelas, Samuel baru saja menyelesaikan presentasinya tentang konsep operasional pesantren tarikat. Ia menjelaskan dengan penuh antusias, tapi definisi yang ia bangun terasa kabur, seperti garis yang pudar di tepian sungai.
KEMBALI KE ARTIKEL