Langit malam bergantung berat di luar jendela ruang kelas kami, menyelimuti gedung dengan keheningan yang ganjil. Di sini, di ruangan kelas doktoral ini, kami duduk melingkar seperti pemain teater yang menanti giliran bicara. Pertemuan kali ini lebih senyap dari biasanya, namun di balik wajah-wajah yang tenang, ada percikan api yang mulai terkuak.
KEMBALI KE ARTIKEL