Pemerintah Solo untuk ketiga kalinya akan menyelenggarakan Car Free Night. Serupa dengan Car Free Day (CFN) atau hari bebas kendaraan, tapi dilakukan pada malam hari. Acara tersebut digelar untuk menyambut pergantian tahun.
Jalan yang ditutup mulai Purwosari hingga Gladak. Penutupan jalan untuk arus kendaraan bermotor dimulai dari pukul 20.00 hingga 01.00 WIB," Rabu 1 Januari 2014. Dengan gelaran bebas kendaraan ini, warga Solo bisa memanfaatkan jalan protokol tersebut untuk jalan-jalan maupun bersepeda.
Pembentukan konsep seperti ini sudah banyak dilakukan di kota-kota besar, bahkan di Jakarta. Namun, faktanya masyarakat masih enggan meninggalkan kebiasaan lama. CFN yang digelar untuk mengurangi penggunaan kendaraan di malam tahun baru sebagai bentuk kepedulian lingkungan ternyata tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Memang lokasi CFN ramai oleh pejalan kaki dan sepeda, namun masih banyak juga yang melakukan konvoi di sekitar lokasi CFN, bahkan memasuki jalan-jalan sempit di dalam perkampungan.
“ini PR berap bagi pemerintah Solo, memang di lokasi CFN tidak ada pemakaian kendaraan, tapi di luar lokasi konvoi masih berjalan. Anak-anak muda masih ugal-ugalan dan tidak mengindahkan peratulan lalu lintas, suara bising juga mewarnai kendaraan mereka, karena knalpotnya dicopot”, ungkap Sumardi seorang guru yang tengah menikmati suasana CFN.
Kenyataan inilah yang diresahkan sebagian banyak warga. Vera seorang mahasisiwi mengaku takut saat ingin berangkat dari rumah maupun pulang. “Banyak yang mabuk-mabukan dan suara knalpot nya itu bikin ngeri, nggak menghibur tapi malag mengganggu”, tukasnya.
“Semoga taun depan nggak begini lagi, semoga pemerintah mampu memberikan solusi dan masyarakat bisa merayakan tahun baru dengan tenang, kalau perlu saat tahun baru dilarang menggunakan kendaraan bermotor, pake sepeda saja, lebih asik dan bebas polusi”, ungkap Dedi siswi SMP negeri di kota Solo.
