Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary

Kisah Hidup Seorang OfficeBoy yang Menjadi Jurnalis

12 April 2023   09:10 Diperbarui: 12 April 2023   09:14 248 1
Jakarta - Pria bernama Jalaludin Rommi berkelahiran 01 September 2002 memulai perjalanan karirnya di sebuah kantor media. Dirinya tak menjabat sebagai jurnalis melainkan menjabat sebagai OfficeBoy di kantor tersebut.

OfficeBoy merupakan pekerjaan yang memiliki tugas membersihkan kantor seperti nyapu dan ngepel. Selain itu, dirinya juga menyiapkan segala yang diperlukan oleh karyawannya seperti menyiapkan makan, minum dan sebagainya.

Dirinya memulai aktifitas sebagai OfficeBoy pukul 07.00 WIB, di mana para karyawan belum pada datang ke kantor sehingga dirinya dapat membersihkan kantor dengan leluasa. Atas yang dilakukannya, semua karyawan menjadi nyaman saat memulai aktifitas kerjanya.

Selanjutnya, pada pukul 12.00 WIB disaat para karyawan istirahat dalam bekerja, dirinya tetap semangat menyajikan santap makan siang untuk para karyawan.

Dirinya bekerja dikantor tersebut hingga pukul 13.00 WIB, di mana dirinya diperkenankan untuk pulang.

Tak kenal lelah dan terus semangat ada pada dirinya. Pada waktunya jam pulang, dirinya mengisi waktu tersebut untuk meningkatkan skill dan pengetahuannya yaitu belajar di kantor.

Dirinya memanfaatkan fasilitas yang ada di kantor seperti komputer yaitu dengan belajar membuat video berita melalui aplikasi Filmora.

Dirinya dibimbing langsung oleh pimpinan redaksi di media tersebut. Dalam proses pembelajaran tersebut dirinya tak luput dari kesalahan.

Namun, Dirinya tak pernah menyerah, terus mencoba, semangat yang tak pernah padam terus berkobar dalam dirinya. Karena menurutnya, dari salah dirinya akan tau mana yang benar.

Lebih jauh, dirinya pun berhasil memegang double job yaitu menjadi OfficeBoy dan Konten Video.

Berselang beberapa bulan, redaksi dari media tersebut resain, dirinya pun ditunjuk oleh pimpinan media untuk menduduki jabatan sebagai redaksi di media tersebut.

Namun rasa kebingungan menyelimuti dirinya, di mana dirinya tidak tahu apa yang harus dikerjakan karena sebelumnya hanya memegang pelan dan sapu saja.

Dirinya pun terus mengejar redaksi sebelumnya hingga ke rumahnya untuk mengajarkan dirinya menjadi seorang jurnalis. Selain itu, dirinya juga belajar pengoperasian website media tersebut.

Pantang menyerah dan terus semangat, akhirnya dirinya bisa mengerjakan pekerjaan sebagai seorang redaksi di media tersebut.

Dirinya mulai mencoba membuat beberapa tulisan hasil karyanya sendiri lalu di tayangkan di media tersebut.

Selain di media itu, dirinya juga menayangkan hasil tulisannya di blog terkenal dan hasilnya para pembaca suka pada karya tulisannya.

Setelah bisa menulis, dirinya terus meningkatkan skill dan pengetahuannya yaitu belajar wawancara yang dibimbing langsung oleh redaksi pelaksanan di media tempatnya bekerja.

Dirinya ditugaskan untuk melakukan wawancara, rasa takut pun ada pada dirinya karena belum pernah melakukan wawancara. Tetapi dengan rasa ingin bisa yang ada pada dirinya akhirnya ia mencoba melakukan wawancara dengan narasumber yang sudah direkomendasikan.

Selanjutnya, dirinya sukses melakukan wawancara itu, dan hasil wawancara ia transkip lalu dijadikan sebuah artikel dan ditayangkan di medianya.

Semua itu dapat digapai oleh Jalaludin Rommi atas semua kerja keras, pantang menyerah, semangat, tak kenal lelah, rasa ingin bisa yang terus berkobar dalam dirinya. Namun yang utama adalah kekuatan doa kedua orang tua.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun