Lalu apa saja sih, fakta-fakta menarik dari Novellet dan Film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) ini? yuk, simak 32 fakta menarik berikut ini.
- Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) ditulis Helvy Tiana Rosa pada Maret 1992, dengan tokoh utama: Mas Gagah. Pemeran utama film ini: Hamas Syahid lahir 11 Maret 1992.
- Yulyani, Ibu dari Hamas Syahid, adalah orang pertama yang turut membedah buku ini tahun 1997 di Surabaya. Ia terharu, menangis, membaca KMGP hingga 20 kali. Ia melihat cover buku yang menampilkan sosok seorang pemuda gagah dari belakang, yang hanya terlihat punggungnya. Yulyani lantas berpikir siapakah pemeran Mas Gagah bila difilmkan kelak? Ia sangat berharap bisa melihat sosok tersebut dari depan. Masya Allah, 18 tahun kemudian ternyata anak sulung Yulyani yang menjadi Mas Gagah.
- KMGP ditulis Helvy karena ia ingin sekali memiliki abang sebagaimana kawan-kawannya. Akhirnya ia putuskan untuk menciptakan seorang abang imajiner bagi semua orang.
- Awalnya KMGP berbentuk cerita pendek, ditulis Helvy dalam waktu 1 jam pada usia 22 tahun, tahun 1992. Diterbitkan di Majalah Annida 1993. Diterbitkan sebagai buku kumpulan cerpen pertamakali oleh Pustaka Annida, 1997. “Sambungan” kisah ini ditulis Helvy kembali tahun 1997 di Majalah Annida.
- Tokoh Yudhistira Arifin (Yudi), ‘anak jalanan’ penuh kejutan, yang gemar memakai baju kotak-kotak, muncul dalam sambungan KMGP tahun 1997 di Majalah Annida dengan judul “Lelaki Tak Bernama”.
- KMGP berkisah tentang cinta yang mengubah Gagah –pemuda tampan, pintar & disukai banyak orang— menjadi lebih dekat dengan Allah, lebih baik, lebih peduli pada sesama dan lingkungan. Tapi perubahan ini membuat adiknya, Gita, gadis gaul, tomboy & cuek, marah dan merasa terasing. Gita kemudian menemukan pencerahan lewat Yudi, pemuda misterius di angkutan umum, juga Nadia, gadis cantik serta cerdas yang menemukan idetitas Islamnya saat studi di negeri Paman Sam. Tapi, terlambatkah Gita?.
- KMGP juga merupakan tugas kuliah Helvy tahun 1992 di Fakultas Sastra UI, yaitu mata kuliah Penulisan Populer I (cerpen) yang diampu Ismail Marahimin. Kisah ini mendapat nilai paling tinggi. Tahun 1997 saat diterbitkan sebagai buku, KMGP diberi pengantar oleh Ismail Marahimin. Dalam pengantar buku ini Ismail Marahimin menyebut Helvy sebagai “Penulis Pejuang Islami”.
- Tokoh Gita Ayu Pratiwi dalam film ini ditulis berdasarkan karakter penulisnya: Helvy Tiana Rosa saat duduk di SMAN 5 Jakarta, sebelum mengenakan jilbab.
- Tokoh Mas Gagah terinspirasi oleh dua mahasiswa, abang dari teman Helvy, yang dikenalnya saat kelas 2 SMA. Juga terinspirasi dari seorang muslimah bernama Gita yang kehilangan abangnya tepat di hari pertama ia memutuskan untuk mengenakan jilbab.
- Karakter Tokoh Yudi dan apa yang ia lakukan, ditulis berdasarkan karakter penulis. Hal-hal yang dilakukan Yudi pernah dilakukan penulisnya di berbagai angkutan umum dan tempat-tempat lainnya.
- KMGP terbit pertamakali sebagai buku tahun 1997 dan laku 10.000 eksemplar dalam seminggu, SEBELUM DICETAK sebagai buku! Kini telah dicetak ulang 39 kali oleh 3 penerbit yang berbeda.
- Kisah KMGP dimuat pertamakali di Majalah Annida yang terbit 10 September 1993. Syuting pertama film KMGP 10 September 2015.
- Banyak sekali surat dan email yang dikirim kepada Helvy, maupun pernyataan-pernyatan langsung dari pembaca betapa KMGP menginspirasi dan mampu mengubah mereka menjadi pribadi yang lebih baik, lebih dekat dengan Allah serta lebih peduli pada sesama. Sebagian kecil dari mereka menulis kisah-kisah tersebut dalam buku: Jejak-Jejak Mas Gagah 1dan Jejak-Jejak Mas Gagah 2, diterbitkan oleh Aksi Cepat Tanggap dan Pipiet Senja Publishing House. Royalti buku ini kemudian disumbangkan untuk pembuatan film KMGP. Rencananya seri buku ini akan terus diproduksi.
- Dalam KMGP disinggung sedikit tentang persoalan kemanusiaan di Palestina. Saat dibawa ke rumah-rumah produksi, mereka ingin menghapus hal tersebut dalam film, namun Helvy mempertahankannya. 12 tahun mempertahankan hal ini, ternyata nama pemeran utama film KMGP adalah Hamas Syahid Izzuddin, sebuah nama yang akan selalu mengingatkan kita pada Palestina.
- Setting pertemuan Mas Gagah dengan Kyai Ghufron di Madura, diubah menjadi Ternate dalam filmnya, untuk turut mengangkat bagian dari Indonesia Timur yang tak kalah indah.
- Pemeran utama KMGP: Hamas Syahid membaca buku KMGP saat SMP, dan menangis serta merekomendasikan buku itu pada teman-temannya.
- Pemeran Mas Gagah kecil maupun Mas Gagah remaja lahir di kota yang sama, yaitu Bengkulu.
- Izzah Ajrina, pemeran Nadia Hayuningtyas mengaku membaca KMGP saat kelas I SMP. KMGP adalah buku sastra Indonesia pertama yang ia baca.
- Masaji, pemeran Yudhistira Arifin merupakan Juara I Cover Boy sebuah majalah tahun 2012, mengaku buku KMGP mengubah hidupnya dan menambah kedekatannya pada Allah.
- Pemeran Gita Ayu Pratiwi bernama Aquino Umar merasa mendapat berkah luar biasa dipercaya sebagai pemeran utama film ini. Aslinya ia sangat berbeda dengan Gita, karena ia justru sangat feminin.
- Sejak 2004, sutradara terkemuka Chaerul Umam berkata bahwa kalau KMGP difilmkan, ia harus menjadi sutradaranya karena ia sangat suka kisah yang menurutnya bisa membangun karakter pemuda Indonesia tersebut. Tahun 2013 beliau meninggal dalam keadaan menjadi sutradara film KMGP. Uniknya, 6 bulan sebelum wafat, dalam keadaan sehat, beliau berwasiat pada Helvy, bila beliau meninggal, orang yang tepat menyutradarai film KMGP adalah Firmansyah. Tahun 2015 film ini dibuat dengan sutradara Firmansyah.
- Selama 12 tahun memperjuangkan film KMGP, Helvy kehilangan 3 ‘abang’ yang mensupportnya, yaitu Chaerul Umam, Pepeng Ferrasta dan Didi Petet. Pepeng sejak tahun 2004 ingin membuat kuis televisi “Mencari Mas Gagah” dimana para pemuda muslim diadu wawasan, ahlak, bacaan Al Qur’an, dan prestasinya. Pemenangnya akan menjadi pemeran utama KMGP. Sayang, tahun 2005 Pepeng sakit hingga lumpuh dan kemudian wafat. Didi Petet terlibat dalam casting pemain. Ia penasaran karena saat casting tak berhasil menemukan orang yang cocok memerankan Mas Gagah. Ia berharap bisa bertemu dengan Mas Gagah, namun sayang, tak sempat karena ia keburu wafat. Film KMGP akan didedikasikan untuk 3 maestro tersebut.
- Tokoh 3 “Preman Insyaf” yang kocak diciptakan Helvy tahun 1997, melengkapi novellet ini.
- Hamas Syahid Izzuddin sejak 2011 sudah mendengar tentang casting KMGP, namun karena tidak aktif di sosmed, ia selalu tertinggal berita sampai casting ditutup. Saat casting dibuka kembali awal 2015 via youtube, Hamas baru tahu di hari terakhir. Videonya masuk 1 jam sebelum pendaftaran ditutup.
- September 2014 dengan biaya sendiri, Helvy mulai keliling ke 100 kota untuk survey penonton. Mei 2015 bertemu dengan Aksi Cepat Tanggap yang membiayainya ke kota-kota berikutnya. ACT kemudian menjadi lembaga yang mensupport film ini karena merasa banyak kesamaan visi misi dengan KMGP.
- Helvy menyebut Bulan Sabit Merah Indonesia dalam cerita KMGP lanjutan (versi novellet), 1997. Pada 8 Juni 2002 BSMI baru resmi berdiri di Indonesia. BSMI kemudian menjadi lembaga pendukung film ini selain ACT.
- KMGP disebut-sebut sebagai karya pelopor bagi sastra Islami (remaja) kontemporer di Indonesia oleh Republika dan The Straits Times. Sesudah KMGP bermunculan dan menjamur karya-karya serupa, namun KMGP justru belakangan difilmkan.
- Sejak 2003 hingga 2015 tercatat 11 PH pernah meminang buku ini untuk difilmkan. Pada 2015 Helvy memutuskan memproduseri film ini dengan jalan crowd funding, selanjutnya bekerjasama dengan ACT dan Indobroadcast.
- Seluruh royalti penjualan buku KMGP sejak dulu hingga sekarang disumbangkan untuk kegiatan sosial, diantaranya untuk berbagai kampanye membaca, pelatihan menulis ke berbagai daerah di Indonesia, sebagian lagi disumbangkan untuk anak-anak Palestina. Terkait film, bila mencapai 1 juta penonton, rencananya sebagian keuntungan akan diberikan 1 milyar untuk pendidikan anak-anak Indonesia Timur dan 1 milyar lagi untuk pendidikan anak-anak Palestina.
- 30 bintang terkenal dan figur publik mendukung film ini mendamping 4 pemeran utama yang merupakan wajah-wajah baru. Para bintang tersebut antara lain: Epi Kusnandar, Mathias Muchus, Nungky Kususmastuti, Wulan Guritno, Ali Syakieb, Abdur, Virzha Idol, Asma Nadia, Ustadz Salim A. Fillah, Shireen Sungkar, Irfan Hakim, Mentari De Marelle, Miller Khan, Joshua Suherman, Rendy Martin, Elovii, Maxime Bouttier, dan lain-lain.
- Film KMGP menjual tiket presale “nonton duluan” [url]dihttp://www.kmgp.club.[/url] Dengan membayar Rp. 100.000 kita bisa nonton duluan bersama para bintang KMGP The Movie dua minggu sebelum film ini tayang serentak di seluruh Indonesia, menanam 1 pohon untuk Indonesia, membantu petani kita, menyumbang oksigen, berdonasi untuk dana komunitas pilihan kita. Khusus untuk pembelian tiket presale di bulan September mendapat goody bag dan namanya akan tercantum di film. Penjualan tiket presale hingga November 2015.
- Tercatat 10 Komunitas resmi mendukung film ini yaitu: Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), Rumah Kepemimpinan (RK), Forum Lingkar Pena (FLP), Hijaber Moms Community (HMC), Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT), One Day One Juz (ODOJ), Smart Club (SC), Tangan Di Atas (TDA), Sahabat Mas Gagah (SMG).