Para Germo mungkin sudah merancang sebuah konsep pelacuran yang Islami, biasanya jika pelacur yang dijajakan menggunakan baju seksi, maka pada Bulan Ramadhan para Germo akan memakaikan kerudung, atau mungkin baju muslim tertutup tapi bening (tembus pandang) sehingga kesan tertutup didapat tapi badan seksi perangsang kelenjar testosteron masih jelas terlihat, itu dari baju, mungkin para Germo juga menggunakan sistem Syariah untuk membayar para pekerjanya ya, biasanya pekerja dibayar oleh Germo dengan semena - mena, tapi karena bulan Suci Ramadhan para Germo menggunakan sistem "muamalat" (bagi hasil)untuk membayar pekerjanya, masalah penjualan dan pembayaran sudah, sekarang masuk pada budaya kerja, jika (mungkin) biasanya didatangi tamu dan tidak berkata apa - apa pada bulan suci ini mereka bisa mengucapkan salam "Assalamualaikum, ada yang bisa kami bantu? short atau long pak? pakai sini atau take away?", ketika nantinya beraksi di ranjang dengan "partner"nya juga harusnya tidak kehilangan suasana religius, misalnya desahan yang biasanya hanya, "Ah", "Uh", "Yes", "No", atau apalah, bisa diganti dengan menyebut nama tuhan, zikir misalnya "Allahuakbar", "Alhamdulillah", "Subahanallah" lumayan kan ? sekalian zikir sambil nunggu waktu sahur mungkin, atau mungkin dinikmati setelah azan maghrib (berbuka dengan (Gadis) yang manis).
Bisnis klab malam juga tidak harus tutup, seharusnya mereka bisa membuat party spesial Ramadhan, dengan DJ yang pernah menjadi ustadz misalnya, DJ Al - Habis bin Munawar (misalnya, ini fiktif kok) apa iya di jaizrah Arab sana tidak ada yang berprofesi sebagai DJ, dan si DJ pastinya harus bisa membalut lagu - lagu Religius menjadi musik party yang asyik dibuat berjoged, minuman spesial juga bisa disajikan pada malam itu, misalnya ada tambahan air zam - zam, ada tambahan kurma, sehingga semua jadi terasa Religius, kalau perlu diadakan Sholat Terawih dulu sebelumnya, lalu party, habis party boleh sahur, maka Klab malam wajib menyediakan hidangan sahur buat para "member"
maaf bagi para pembaca jika mungkin ada yang geram pada tulisan saya ini, saya juga geram sebenarnya kenapa hanya pada bulan suci Ramadhan saja bisnis - bisnis itu dilarang beroperasi ? kalau memang "tidak baik" kenapa tidak di tutup selamanya saja?, saya cuma gak habis pikir menghoramati bulan Ramadhan dengan cara seperti itu, terima kasih sudah berkenan membaca, semoga ibadah kita selama bulan Ramdhan diterima Allah SWT, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh         Â