Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Yuk Belajar Mengenal Diri

18 Oktober 2011   07:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:49 2365 0
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Proses pengenalan terhadap diri merupakan suatu langkah yang utama untuk tahapan lebih merasakan ketiada berdayaan seorang makhluk kepada Sang Penciptanya.Pengenalan diri merupakan hal yang sangat penting dan mendasari setiap orang dalam mengenal Agama yang diyakininya.

Agama adalah suatu nasehat dari Allah SWT yang diwahyukan kepada para Nabi/Rasul untuk mengatur hidup manusia dalam kehidupan agar teratur/tidak rusak dan tidak berada dalam kekacauan.
Agama memberikan banyak pengajaran kebaikan agar manusia berperilaku baik sehingga tidak melupakan dirinya,dari mana ia datang dan kemana ia akan kembali kelak.

Apabila seorang sedang dalam kondisi emosi sering disebut dalam pribahasa sebagai orang yang "lupa diri".Kalimat yang terdiri dari dua kata tersebut (Lupa Diri) memiliki makna yang mendalam.
Orang yang lupa diri sama dengan orang yang lupa asal usulnya(Purwadaksinya),dan orang yang sudah lupa terhadap asal-usulnya tentu akan lupa terhadap tempat kembalinya kelak(akhirat). Dan orang yang sudah lupa pada tempat kembalinya akan lupa pula kepada Tuhan yang menciptakannya.

"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS.Al-Hasyr :19)

Dalam dunia Tasawuf/Sufi dikenal dalil yang sangat populer yang menjadi dasar ma'rifatullah melalui pengenalan diri :

" MAN AROFA NAFSAHU,FAQOD AROFA RABBAHU "
(Barangsiapa yang mengenal dirinya,maka akan mengenal Tuhan yang menciptakannya.)

Orang yang mengenal dirinya sama dengan orang yang selalu mengingat Allah SWT (Eling) ,dan orang yang lupa kepada dirinya sama dengan orang yang tidak mengenal Tuhan yang menciptakannya.
Kata kunci pengenalan diri adalah INGAT dan LUPA, namun dalam hal ini jangan diartikan secara kontektualnya,tetapi lebih diprioritaskan pada Af'al / Perilaku dalam kehidupan nyata. Apabila seorang yang selalu mengingat Allah SWT, maka setiap perilakunya akan selaras dengan kehendak-NYA,dan menjauhi perilaku yang dilarang-NYA. Ia akan menghiasi dirinya dengan busana ketaqwa'an

Dalam hati saya berkeyakinan ,bahwa pada dasarnya semua orang telah mengenal dirinya, sebab mereka telah beragama dan setiap orang yang beragama, minimal juga mengenal Tuhannya ,namun terkadang kita sendiri tidak menyadari sehingga lupa. Didalam lupa itulah merasuk pemikiran syetan yang memberikan berbagai teori yang rumit dan mengaburkan pemahaman tentang diri dan berakibat manusia seperti "katak dalam tempurung" (mencari sesuatu, padahal sesuatu itu sudah ada bersamanya).

Bagaimanakah cara untuk mengenal diri yang efektif?

1.BERCERMIN

Cara termudah bagi setiap orang untuk mengenal dirinya yaitu dengan bercermin, mengapa?...sebab setiap orang suka bercermin ,bahkan terkadang betah berlama-lama didepan cermin hanya untuk menyakinkan dirinya dalam berpenampilan,sudah cantikkah/tampankah aku?
Dan ketika bercermin, merasa kurang sesuai dengan dandanannya maka ia merubah penampilannya kembali hingga merasakan sesuai yang diharapkan dan yakin ,"aku sudah tampan/cantik" dan aku siap menemui kekasihku untuk apel dimalam minggu...hehee

Kira-kira pernahkah anda berpikir kenapa manusia dengan ilham-NYA bisa menciptakan/memproduksi sebuah cermin ?
Coba anda bayangkan bila tidak ada cermin,apakah manusia bisa mengenali wajahnya sendiri,bagaimana bentuk atau rupa wajahnya?...untuk mengenal wajahnya saja tidak bisa terus bagaimana mungkin bisa mengenali drinya secara keseluruhan?

Bila mau mengkaji lebih dalam pada hakekatnya kehidupan ini adalah CERMIN..Dan Cermin ini berfungsi untuk membiaskan Cahaya sehingga terbentuk suatu wujud bayangan nyata yang ada diseluruh alam semesta ini.
Manusia dengan manusia yang lainnya merupakan hasil dari bias cermin.
Manusia dengan hewan adalah hasil bias cermin
Manusia dengan alam juga merupakan hasil bias cermin.
Dan hubungan antara manusia,hewan dan alam saling berinteraksi dalam membentuk karakter perilaku,karna sama-sama bagian dari bias cahaya yang terdiri dari berbagai warna hasil dari bias cahaya dari cermin yang membentuk wujud beraneka ragam terlihat oleh penglihatan .
Manusia bisa melihat hasil bias cermin karna memiliki mata,dan mata bisa melihat sesuatu wujud karna adanya CAHAYA.
Karna itulah kehidupan manusia yang nyata dan sedang dialami didunia meliputi dua alam yaitu alam gelap ( Malam ) dan alam terang (Siang).
Alam gelap disebut sebagai alam lupa ,sebab manusia kebanyakan tidur/istirahat
Alam siang disebut sebagai alam ingat ,sebab manusia kebanyakan dalam keadaan terjaga/beraktifitas.

"Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar(mengambil pelajaran darinya)." (QS.Yunus : 67)

Namun ketika manusia dalam keadaan tidur,apakah dirinya tidur secara total ?...tentunya tidak!
Tidur hanya berlaku bagi jasad,namun jiwa manusia tetap terjaga dan berkelana menciptakan suatu bias-bias cermin dan bisa hadir dalam mimpi. Dan mimpi ini bisa terbentuk dari alam pikiran maupun perilaku jasad ketika terjaga/beraktifitas.
Jadi ketika jasad tidur,maka hati sebagai pusat pergolakan jiwa/nafs ,hendaknya tetap terjaga/tidak tidur,yaitu tetap INGAT.

Sebagai contoh jiwa yang INGAT ketika tidur,yaitu pada saat anda bermimpi suatu kejadian yang buruk,misalnya bertemu/berperang dengan JIN,secara tidak sadar didalam mimpi tersebut anda tiba-tiba membacakan ayat suci Al-Qur'an,sehingga jin tersebut kabur/musnah/tak berkutik.Hal ini menandakan bahwa anda ingat kepada Sang Pencipta walaupun jasad dalam keadaan tidur (Hati tetap terjaga walaupun sedang tidur) .

"Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati." (QS.Al-Hadiid : 6)

Bercermin diri memiliki makna yang luas dan mendalam. Sebagai contoh,ketika seseorang jatuh cinta kepada lawan jenisnya,apakah yang dirasakan ? bisa saja dia akan buta ,dalam artian tidak perduli pada keadaan dirinya maupun lingkungan orang disekitarnya,yang penting cinta didapat tak perduli kotoran,tetap saja dianggap coklat ,dijilat terus dechhh.
Dalam kondisi demikian,terkadang dari saudara atau kerabatnya mengingatkan ,"Ngaca donk kamu!"
Atau dalam perkara lain sering kali kita dinasehati untuk bercermin kepada air,bercermin kepada tumbuhan,bercermin kepada batu,gunung,angin,api,dll.
Jadi semua wujud yang ada dialam semesta ini adalah cermin/perwujudan dari Dzat Sang Pencipta (Maujuda Ilallah).

Bila seseorang tersebut menyadari ketika disuruh Ngaca/Bercermin,sama halnya menasehati untuk melihat kedalam diri/instropeksi diri dengan tujuan agar tidak lupa diri.
Instropeksi diri secara bersungguh-sungguh akan melibatkan akal/pikiran,hati (Ruh dan Jiwa) serta jasad/raga :

1.Akal/Pikiran akan membisikkan sesuatu kebaikan atau keburukan berdasar ilmu ,pengalaman dan pertimbangan pada kenyataan hidup
2.Ruh akan membisikkan kebaikan pada kebenaran dan ketaatan kepada Allah SWT sehingga menyebabkan keselamatan dan kemuliaan manusia, baik di dunia maupun di akherat.
3.Jiwa akan membisikkan pada pemuasan hawa nafsu,ketika hawa nafsu memuncak maka jiwa akan labil/bergejolak seperti air mendidih.
4.Jasad/Raga digunakan sebagai sarana penggerak dari Akal,Ruh dan Jiwa .

Jadi jasad itu ibarat perahunya untuk berlabuh dilautan kehidupan dunia ,sedangkan nahkodanya adalah Akal, Ruh dan Jiwa/Nafs. Kemudian diantara ketiga nahkoda tersebut,manakah yang lebih berperan mengendalikan perahu dalam berlabuh,yaitu yang mengendalikan jasad kita.

2.NAMA

Secara lahir pengenalan diri selaras dengan indentitas yang tercatat dalam catatan sipil pemerintahan dalam bentuk KTP(Kartu Tanda Penduduk) atau Akte Kelahiran sebagai bukti siapa diri anda.
Nama yang tertulis dalam KTP adalah pengenal terhadap diri anda,dan nama inilah yang akan melekat selamanya sampai anda memasuki alam akhirat,karna itu kita harus bersyukur bahwa orangtua telah memberikan nama sebagai pengenal diri kita.

Dalam hadist Rasulullah menganjurkan untuk membaguskan nama-nama panggilan untuk diri.

Dari Abu Dardaa’, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama kalian dan nama bapak-bapak kalian. Maka baguskanlah nama-nama kalian” [ HR. Abu Dawud , Ad-Daarimiy, Al-Baihaqi ].

Mengapa Nama merupakan salah satu cara untuk mengenal diri?

Sebab didalam nama itu mengandung sifat dan Af'al yang menunjukkan karakter perilaku diri.
Dan dengan nama itulah kita bisa dikenali oleh orang lain,dan dengan nama itu pula bisa membuat seseorang menjadi wangi/harum pada sifat dan perilakunya,yang bisa dikenang sepanjang masa,walaupun dia sudah meninggal beribu-ribu tahun yang lalu.

Peribahasa mengatakan,"Harimau mati meninggalkan belang,sedangkan manusia mati meninggalkan NAMA".

Didalam nama juga melahirkan sifat dan menghidupkan rasa cinta terhadap diri sendiri dan sesama,oleh karena itu apabila "tak kenal maka tak akan sayang, apabila tak sayang maka tak akan cinta, dan apabila tak cinta maka tak akan mau saling mengasihi."

Dan mungkinkah kita bisa mengenal diri apabila tidak mencintai diri sendiri?
Mungkinkah kita bisa mencintai orang lain apabila tidak diawali dengan mencintai diri sendiri?

3.KESADARAN

Setelah kita memahami cermin dan nama,langkah selanjutnya adalah kesadaran (Sadar diri). Didalam kesadaran akan menumbuhkan berbagai macam ilmu pengetahuan secara lahir dan bathin,serta perilaku pada kebaikan untuk menuju kesempurnaan dan pengenalan diri yang sejati.
Kesadaran diri meliputi pemahaman wilayah bathin dan bersifat kasyaf yang akan muncul seiring perjalanannya dalam ketaqwa'an.

“Dan bertaqwalah kepada Allah niscaya Allah akan mengajari kalian ILMU dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. “ (QS. Al- Baqarah : 282).

"Orang yang sadar diri adalah orang yang Taqwa dan tidak terlalu jauh mencari keindahan diluar dirinya,sebab keindahan itu ada di dalam diri,bahkan seluruh dunia adalah cermin/refleksi yang ada di dalam diri. Maka ia akan selalu memusatkan pikiran,mengheningkan cipta siang dan malam untuk berjaga ,dan memandang bahwa segala yang ada di sekelilingnya adalah buah dari amal perbuatannya"



Semoga penjelasan yang singkat ini dapat membuka cakrawala pengenalan diri secara mudah serta tidak membingungkan dengan segala macam teori yang rumit.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun