Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Galau, trend?

13 Mei 2012   13:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:21 121 0
"Galau", Itulah kata yang sering tergumam dari sebahagian besar remaja Indonesia sekarang.

Sebahagian orang mungkin menganggap wajar dan bersikap apatis. Namun yang demikian itu adalah salah satu dinamika perubahan jaman yang sangat agresif, sering kali tidak bisa terprediksi fenomena apa yang akan terjadi. Apapun itu yang jelas akan mempunyai dampak tersendiri bagi kita semua, terutama para remaja yang sedang mencari jati dirinya dan cnderung menjadi bunglon apabila jaman ini dikatakan habitatnya. Para remaja merasa dirinya kuper jika tidak mengikuti arus jaman ini, padahal tidak setiap perubahan itu patut ditiru.

Generasi bangsa ini sedang dilanda virus melankolis. Wabah kata-kata yang kurang mempunyai makna seakan lebih berarti daripada mempopulerkan kata-kata motivasi, misalnya; semangat, berjuang, atau apapun itu yang bisa menjadi changing of power, setidaknya tidak menimbulkan kesedihan dan stagnannya psikologi. Hal ini terbukti dengan sikap para remaja, di saat mereka sedang merasa drop semangatnya, sedih terlebih dikarenakan perkara masa remajanya (pacaran), mereka cenderung mengekspresikannya dengan mendengar lagu-lagu mellow, menonton film tragedi, dan sebagainya.

Bukankah hal yang demikian itu adalah segelintir akibat dari salahnya mengadopsi prilaku pada jaman ini? Terlebih banyaknya anak muda yang memilih mengakhiri masalahnya dengan kematian, bukankah kasus seperti ini mempunyai akar yang tadinya dianggap tidak sebrapa. Tetapi ternyata berefek di jauh hari sesudahnya.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya generasi muda ini terlepas dari melankoli-world ini dan mengubahnya menjadi dunia remaja yang penuh semangat dan berjiwa nasionalis. Karena generasi muda adalah aset bangsa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun