Sebagaimana juga yang kita ketahui bersama bahwa selain Gubernur ada 20 Bupati/Walikota di provinsi Aceh yang habis masa jabatannya sejak 7 juli mendatang, dan hal ini tentu Pemerintah pusat melalui Kementerian dalam Negeri akan menunjuk Plt bagi Gubernur dan Bupati/Walikota.
Kita sangat sepakat apabila ada unsur TNI/POLRI yang juga turut mengisi posisi plt di provinsi Aceh dikarenakan Aceh membutuhkan figur yang kuat dan solutif untuk menyukseskan banyak agenda agenda besar di Aceh, contohnya pemilu serentak 2024 mendatang, tentu hal ini akan dapat memperluas citra Aceh yang damai dan juga bisa menjadi legacy kepada publik luas sehingga mengundang banyak investor mancanegara guna pertumbuhan ekonomi di Aceh yang lebih baik dimasa mendatang.
Dipimpin oleh seorang plt dari unsur TNI/POLRI bukanlah hal yang pertama dan atau tidak pernah sebelum sebelumnya, sebagaimana juga diketahui bahwa Provinsi Aceh juga pernah dipimpin dari unsur TNI/POLRI misalnya Mayor Jenderal Soedarmo yang memimpin Aceh sejak 27 Oktober 2016. Ia menggantikan gubernur definitif Aceh saat itu, Zaini Abdullah, yang mengikuti Pilkada 2017. Â Mayjend Soedarmo sendiri merupakan perwira tinggi TNI Angkatan Darat dengan jabatan terakhir sebelum menjadi Plt Gubernur Aceh sebagai staf ahli bidang ideologi dan politik Badan Intelijen Negara (BIN).
Oleh karena itu, siapapun yang akan menjadi Plt Gubernur dan Bupati/Walikota di Aceh harus kita dukung demi terselenggaranya pemerintahan yang baik dan juga kami atasnama mahasiswa asal Aceh di Jakarta akan siap bermitra dalam gagasan dan program program yang akan mendukung  Aceh yang berkemajuan di masa masa yang akan datang", tutupnya.