Berputar bagi kumparan dalam keseimbangan yang membingungkan
Memercik dan bergulung mengisi ruang
Berpendar halus menyibak ketenangan yang azali
Untuk kesekian kalinya
Aku berkaca pada riak gelombangnya
Hingga wajah pecah berserakan tak berujud
Satu tetas adalah kejutan dari tumbukan yang menelan damainya permukaan hati!
Berdenyar menggigiti tepian rasa yang terpenjara
Oleh kesepian dan gundah gulana
Tak reda jua, meski musim telah lama pergi
Tinggalkan teriknya hasrat dan pedihnya gejolak yang muncul ke permukaan
Lalu tanya yang menggantung di ujung membutuhkan jawaban?
Atau keterdiamanmu adalah karatan pisau yang mengoyak jahitan luka?
Ijinkan aku merasa sejukmu
Saat mengarungi dunia yang berputar
Dan asa dan harapan menguar terbang semakin jauh
Ijinkan aku sekedar nikmati beningmu
Agar kesia-sian dan penyesalan tak akan meraja digundahan hati yang duka?