Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Golkar Punya Banyak Kader untuk Jadi Menpora

21 Februari 2023   17:41 Diperbarui: 21 Februari 2023   17:46 238 1
PRESIDEN Joko Widodo sudah menjelaskan tentang pengunduran diri Zainudin Amali sebagai menteri pemuda dan olahraga. Kendati baru disampaikan secara informal, pengunduran diri Zainudin Amali sudah langsung memicu perdebatan tentang penggantinya. Di satu sisi, kursi menpora pada kabinet kerja jilid 2 ini adalah jatah Golkar.

Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Ilham Permana, sempat disebut-sebut sebagai calon pengganti Zainudin Amali. Belakangan, mencuat nama H.Tb.Ace Hasan Syadzily, Ketua DPD Golkar Jabar yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI yang membidangi Agama, Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungam Anak.

Tb. Ace Hasan Syadzily relatif masih muda, kelahiran Pandeglang, Banten, 19 September 1976. Usinya jauh lebih muda dibanding saat Zainudin Amali, kelahiran Gorontalo, Sulut, 16 Maret 1962, menduduki kursi menpora sejak 23 Oktober 2019.

Golkar, sekadar mengilas balik, pada awal pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, mendapat jatah tiga menteri. Yakni, Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Perekonomian), Agus Gumiwang Kartasasmita (Menteri Perindustrian), dan Zainudin Amali.

Zainudin Amali adalah  salah satu kader terbaik Partai Golkar, pernah menjabat Ketua DPP Partai Golkar periode 2014-2019. Sebelumnya, dia juga menjadi anggota DPR RI selama empat periode dengan menempati berbagai komisi.

Menilik dari kuota tiga menteri yang didapat Golkar sebagai salah satu partai koalisi pemerintah, kursi kemenpora yang akan ditinggalkan Zainudin Amali mestinya tetap menjadi milik Golkar.

Kader-kader Golkar juga sukses menjadi menpora, dari Abdul Gafur, Akbar Tandjung, Agung Laksono dan Mahadi Sinambela. Dalam sejarah keberadaan kementerian pemuda dan olahraga (kemenpora) ini, dari total 13 menteri yang menjabat, lima di antaranya berasal dari Golkar.

Pergantian menteri menjadi hak prerogatif dari presiden. Dalam konteks itu, Jokowi sudah menegaskan bahwa dia akan menentukan pengganti Jokowi secepat mungkin, kemungkinan tidak perlu sampai pelantikan pengurus PSSI periode 2023-2027, di mana Zainudin Amali menduduki posisi wakil ketua umum I.

Karena pergantian menteri adalah hak prerogatif dari presiden, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terkesan berhati-hati saat ditanya mengenai pergantian menpora ini. Kata Airlangga, siapa yang akan mengisi kursi menpora, merupakan hak prerogatif Presiden.

Kendati demikian, Airlangga Hartarto mengakui bahwa sejatinya Partai Golkar memiliki banyak kader. Airlangga Hartarto mengatakan kader Partai Golkar akan disiapkan bila diminta menggantikan Zainudin Amali.

Kader Golkar banyak, untuk (posisi) mana pun bisa segera kita siapkan, begitu kata Airlangga Hartarto, diplomatis.

Rencana pergantian menpora bersinggungan dengan kemungkinan dilakukannya perombakan atau reshuffle kabinet kerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin ini. Rencana perombakan kabinet kerja jilid 2 kembali bergema. Pergantian menteri disebut-sebut tak hanya terbatas untuk menpora, akan tetapi beberapa kementerian lain.

Kalangan parlemen menyebut kemungkinan Jokowi akan melakukan kocok ulang dari sejumlah menterinya. Santer kembali kemungkinan dilakukannya pergantian di pos-pos yang pernah menjadi sorotan publik dan kalangan partai, di antara kementerian pertanian. Berbagai permasalahan yang terus mengemuka di bidang pangan membuat posisi Mentan Syahrul Yasin Limpo dinilai kritis.

Syahrul Yasin Limpo sebelumnya sudah disebut-sebut sebagai salah satu menteri yang akan diganti dalam rencana reshuffle bulan lalu. Bukan sekadar kebetulan jika Syahrul Yasin Limpo adalah salah satu menteri asal NasDem yang dinilai mbalelo dari koalisi partai pendukung Jokowi.

Sejak akhir 2022 sebenarnya sudah ada rencana pergantian tiga menteri asal NasDem. Selain Syahrul Yasin Limpo, dua lainnya adalah Johnny Gerard Plate (Menkoinfo) dan Siti Nurbaya Bakar (Menteri Kehutanan & Lingkungan Hidup). Rencana  pergantian tiga menteri NasDem ini kemudian redup menyusul pertemuan Jokowi dan Surya Paloh, pendiri NasDem.

Namun, belakangan permasalahan terkait pangan kembali mencuat, dan ada korupsi di kementerian komunikasi dan informatika, yang membuat posisi Syahrul Yasin Limpo dan Johnny G.Plate kini kembali terpojok.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun