Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosok

Andika Perkasa, Segera Masuk Partai dan All Out untuk Pilpres 2024?

21 Desember 2022   10:40 Diperbarui: 21 Desember 2022   10:50 349 2
PERTANYAAN yang tampaknya paling banyak disodorkan oleh media kepada Andika Perkasa beberapa saat setelah serah terima jabatan (sertijab) Panglima TNI, Selasa (20/12/2022) di Mabes TNI, Cilangkap, adalah bagaimana persiapan menghadapi Pilpres 2024? Seperti itulah kira-kira.

Bagi yang menyaksikan momen-momen rangkaian acara tersebut lewat tayangan televisi, kita menangkap intisari dari jawaban yang disampaikan Panglima TNI periode 17 November 2021 -- 19 Desember 2022 itu. Nanti, nanti saja, saya kan baru pensiun 1 Januari 2023 nanti. Nanti kita ketemu lagi.

Andika Perkasa jelas tidak mau terburu-buru memberikan pertanyaan. Bisa jadi dia memegang prinsip "ojo kesusu", yang selalu disampaikan Presiden Joko Widodo kepada para kandidat calon presiden untuk kontestasi akbar politik 2024 tersebut.

Bisa jadi ia juga masih menjunjung tinggi kesetian dan memegang teguh kepada Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, baik dalam kapasitas pribadi sebagai pemimpin maupun sebagai anggota masyarakat, sebagai wujud kecintaan dan pengorbanan kepada bangsa dan negara. Hingga ke saat masa purnabaktinya nanti, 1 Januari 2023, Andika Perkasa tetap seorang prajurit.

Tetapi, pertanyaan apakah akan masuk partai dan all out untuk bertarung di Pilpres 2024, itu juga sangat menggelitik. Melebur atau bergabung dengan salah satu partai, mungkin juga sudah masuk dalam alur pertimbangan pemikirannya. Namun, layak diingatkan pula tentunya, Andika Perkasa bisa pula tidak memutuskan bergabung dengan salah satu partai.

Dari aturan demokrasi kita yang dibalut dalam bingkai konstitusi, pengusungan capres dan cawapres menjadi kewenangan partai politik atau gabungan parpol yang memenuhi ketentuan 20% presidential thresold (PT) dari pemilu sebelumnya.

Bicara soal ini, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang menjadi poros kemitraan Golkar, PAN dan PPP, serta Koalisi Indonesia Raya (KIR) yang gabungan dari Gerindra dan PKB, sudah berhak mengusung pasangan capres dan cawapres sendiri. Demikian juga dengan Koalisi Perubahan (KP), jika benar-benar jadi dideklarasikan oleh NasDem, Demokrat dan PKS. Di luar parpol parlemen dan non parlemen di atas, hanya PDIP sebagai pemenang Pemilu 2019 yang punya tiket langsung mengusung capres dan cawapres karena perolehan suaranya melampaui 20%.

Kita tidak berbicara lebih jauh soal itu. Kita fokus dulu pada Andika Perkasa. Tetapi, jika kembali bicara masalah masuk partai, Andika Perkasa sah-sah saja jika nantinya memutuskan bergabung dengan salah satu parpol sebelum melangkah lebih jauh. Ia bisa mengikuti jejak Gubernur Jabar Ridwan Kamil, yang tengah mempertimbangkan bergabung dengan Golkar atau PAN.

Opsi masuk partai mungkin akan dipertimbangkan oleh Andika Perkasa jika merujuk pada oleh siapa ia akan dilirik, baik sebagai capres maupun cawapres. Dalam pandangan sejumlah pengamat, alumni Akademi Militer (Akmil) 1987 ini lebih berpeluang untuk diusung sebagai bakal calon presiden. Bukan capres.

Muhammad Andika Perkasa S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D, nama lengkap dari prajurit kelahiran 21 Desember 1964 itu, sejauh ini terkesan tertutup untuk berbicara berbagai hal yang berhubungan dengan kontestasi 2024. Tentu, sekali lagi, karena ia memegang teguh prinsip Sapta Marga dan Sumpah Prajurit sehingga harus mengabaikan pembicaraan mengenai keinginan-keinginan pribadi yang terkait dengan politik. Akan berbeda tentu selepas masa aktifnya sebagai tentara.

Begitupun, selama ini Andika Perkasa tidak tabu berhubungan dan menjalin komunikasi dengan elit-elit politik. Ia pernah menerima kunjungan Anies Baswedan. Ia juga  dekat dengan para ketua atau pemimpin parpol, termasuk Ketum Golkar Airlangga Hartarto.

Semasih menjabat Panglima TNI, Andika Perkasa pernah dikaitkan-kaitkan dengan Airlangga Hartarto, disebut-sebut sebagai figur alternatif cawapres untuk Ketum Partai Golkar tersebut. Itu jauh sebelum Golkar menginisiasi KIB bersama PAN dan PPP.

Adalah Dave Laksono yang menyebutkan kemungkinan Andika Perkasa bisa diduetkan dengan Airlangga Hartarto di Pilpres 2024. Airlangga sendiri jauh-jauh hari sudah menjadi calon definitif capres dari Pertai Golkar, sesuai amanat Munas dan Rapimnas. Seiring berlalunya waktu, wacana penduetan Airlangga-Andika perlahan sirna, itu bisa jadi karena dikhawatirkan mengganggu tugas sebagai Panglima TNI yang masih diemban Andika.

Belakangan, menjelang masa tugasnya tuntas, nama Andika Perkasa kembali mencuat sebagai figur cawapres alternatif untuk Anies Baswedan yang diusung oleh NasDem. Kasad ke-32 itu disebut-sebut juga sebagai salah satu figur yang bisa diterima oleh Demokrat dan PKS, mitra Nasdem di Koalisi Perubahan.

Demokrat bahkan dikabarkan bisa mengalah untuk tidak melanjutkan kengototannya mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai pendamping Anies Baswedan. Demikian juga dengan PKS, yang diketahui berupaya keras menggolkan Ahmad Heryawan.

Ke depan, dinamikanya akan sangat menarik. Tak sabar menunggu berlalunya 1 Januari 2023, saat Andika Perkasa sudah sah menjadi warga masyarakat biasa...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun