Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Warna-warni Karnaval Busana, Budaya, dan Seni Kota Palu

28 September 2013   12:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:16 1240 1

Ruas jalan di pesisir Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Jumat, 27 September sore itu, menjadi semacam catwalk. Sebanyak 95 orang berkostum aneka rupa model dan bahan, mulai dari kain kulit kayu, rotan, hingga bulu burung berlenggak-lenggok memamerkan pakaiannya. Tidak cuma itu, karnaval ini, juga memperlihatkan keragaman suku yang mendiami Lembah Palu. Mulai dari Suku Bali, Jawa hingga Dayak. Karnaval ini, merupakan bagian dari Festival Teluk Palu yang dihelat dari 27-29 September ini.

Dimulai dengan barisan drum band, para peserta karnaval busana, budaya dan seni berlenggak-lenggok di sepanjang pesisir Teluk Palu. Aneka rupa model dan bahan busana dipertunjukkan oleh para model. Bentuknya aneka rupa. Apalagi bahannya. Ada yang dibuat dari kulit kayu, rotan, hingga bulu burung. Pakaian adat dari pelbagai sub suku yang mendiami Lembah Palu, pun dipertontonkan.

Tidak ketinggalan pula, karnaval ini mempertunjukkan keragaman suku yang mendiami Lembah Palu, Sulawesi Tengah. Kehadiran Barong, memperlihatkan identitas Suku Bali yang sudah lama mendiami Lembah Palu. Lalu jaran kepang atau kuda lumping dari Jawa. Ada pula para pemuda-pemudi yang memakai pakaian adat Dayak. Selain itu, kelompok musik bamboo, alat musik tradisional di Lembah Palu juga ikut ambil bagian.

Karnaval ini digelar untuk kali kedua. Pertama kali dipertunjukkan pada saat perayaan hari ulang tahun Provinsi Sulawesi Tengah, 13 April lalu. Kali ini menjadi bagian dari Festival Teluk Palu yang digelar tepat di Pesisir Teluk Palu. Even tahunan Festival Teluk Palu dihelat sejak 2003 dan kini terus dipertahankan sebagai even tahunan.

Selain mengubah pesisir Teluk Palu sebagai catwalk, karnaval juga mempertunjukkan tradisi rebana, yang dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa. Iramanya bersahutan. Begitu indah.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palu, Rosdiana Lalusu, yakin, bila kegiatan ini akan menarik minat wisatawan seperti juga solo batik karnival yang mereka baru saja ikuti.

“Ini kali kedua kami tampilkan karnaval semacam ini. Sekarang kami pakai 95 model. Tahun depan kami sudah merencanakan akan memakai 500 model. Kami yakin ini akan dikenal sebagai Solo Batik Carnival itu,” kata Rosdiana, optimis.

Bila ingin menyaksikan beragam pentas seni, budaya dan tradisi asli Lembah Palu, karnaval ini akan digelar hingga hari Minggu nanti.***

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun