"Solihin, buat Jaelani, pamanmu di Jakarta, kita bawa oleh-oleh apa ya?"
"Rambutan aja pa, kan lagi musim sekarang" jawab Solihin tanpa ragu.
"Oh ya bagus, karena kita punya pohon di depan rumah, petik sama kamu sampai dapat kira-kira setengah karung ya!" Pinta pak Jajang pada cucunya.
Keesokan harinya, pak Jajang dan Solihin berangkat ke Jakarta melalui terminal Baranang Siang Bogor.
"Ihin, kita naek jurusan mana ke Jakartanya? " tanya pak Jajang.
"oh itu Kek, naek jurusan kampung rambutan, terus nanti naek angkot 510 jurusan Ciputat" Jelas Solihin yang sering berkunjung ke Pamannya.
"Oh begitu ya"
"Pak, tolong karungnya simpan di bawah bagasi aja" pinta kondektur bis Bintang Tiga jurusan Bogor - Jakarta (Kp.Rambutan).
"Ga mau ah, nanti malah hilang atau habis ada yang makan" tolak pa Jajang.
"Ga apa-apa Kek, aman kok" Solihin meyakinkan. Akhirnya karung yang berisi buah rambutan tersebut disimpan dalam bagasi bis.
Saat memasuki tol Jagorawi, Pak Jajang masih penasaran,
"Ihin, kamu yakin, rambutannya aman?"
"Yakin kek, tenang aja!"
"Nya atuh" (ya lah). Lalu pak Jajang pun terkantuk-kantuk dan tertidur selama perjalanan.
"Rambutan habis, rambutan habis, rambutan habis. Siap-siap turun" Teriakan kondektur membangunkan Pak Jajang.
Dengan kaget dan mata masih memerah, pak Jajang memarahi cucunya Solihin
"Ihin, Ihin, kakek bilang juga apa, rambutan jangan disimpan dalam bagasi, tuh kan jadi rambutannya habis!!!!"
Solihin hanya bisa senyum mendengar gerutu kakek nya.
inspired by: Cerita dari guruku, dan audio humor sunda.