Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Pak Polisi dan Dua Lembar Rp 5000-an Saya

26 Maret 2012   18:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:26 550 32
Siang tadi saya berangkat ke kantor dengan hati yang riang tanpa memperhatikan uang cash yang ada didompet saya, maklum baru habis libur, dan yakin banget sesampainya di kantor pasti ga ada kerjaan. Setiap senin memang giliran stock opname aja, setelah itu beres, sambil berharap ga ada selisih.

Dengan Supra fit andalan saya, saya berangkat kerja , menyusuri jalan yang sudah agak lengang karena saya berangkat di siang bolong. Matahari sangat terik hari ini, dan membuat saya sedikit berkeringat dan ga terlalu peduli kiri dan kanan jalan yang saya lalui, yang penting cepet sampai kantor. Sesampainya di BKT (Banjir kanal Timur) saya langsung belok kiri ke arah Kampung Melayu, tiba-tiba....

"Priit...priiit..., kiri...kiri pak", seorang polisi menghentikan laju motor saya, " selamat siang pak", sapanya.

"Selamt siang", jawab saya.

" Bapak sudah melanggar lampu merah, boleh lihat surat-surat kendaraannya", pinta pak polisi.

"wah saya ga engeh banget pak, maaf banget pak", jawab saya sambil mengeluarkan dompet dan menyerahkan surat-surat kendaraan.

Memang di pertigaan tersebut agak lengan, dan orang berkendara agak bebas lalu lalang tanpa menghiraukan rambu lalu lintas karena ada jalan baru yang bisa dilalu seenaknya dari arah mana saja tepat di sisi BKT, bahkan kalau malam menjadi tempat muda-mudi berkumpul dan berpacaran.

"SIM-nya mau ditilang ga", tanya pak polisi.

"Ga usah lah pak, repot-repot aja", jawab saya.

"Ya sudah, sini dibantu aja", pinta pak polisi.

" Apa, Gimana pak?", tanya saya menegaskan.

" Dibantu aja  tilang SIM-nya", tegas pak polisi sambil melihat ke arah dompet saya yang memang masih terbuka karena belum sempet saya simpan kembali setelah menyerahkan surat-surat kendaraan tadi.

" Cuma ada segini pak", jawab saya sambil memperlihatkan isi dompet saya yang cuma berisi uang 5.000-an 2 lembar dan 1.000-an selembar, alias totalnya Rp.11.000.

" Ya udah, sini seadanya aja", tegas pak polisi.

"Maaf banget pak atas pelanggaran tadi, saya kurang memperhatikan, maklum buru-buru mo kerja", tegas saya sambil menyerahkan 5.000-an saya yang dua lembar, dan pak polisi pun menerima uang tersebut sambil menyerahkan surat kendaraan saya.

Setelah itu, saya lanjutkan kembali perjalanan saya ke kantor sambil mencoba merangkai kata buat saya ceritakan nanti sesampainya di kantor.

Itulah pengalaman saya yang ketiga kalinya berurusan dengan polisi karena lalai dengan rambu-rambu lalulintas. Mungkin saya salah telah memberi uang ke pak polisi, tapi kejadian itu bener-bener spontanitas saya menyikapi cara pak polisi bersikap tadi siang.

Memang uang yang saya berikan cuma Rp. 10.000 , tapi kejadian tersabut bisa ditafsirkan dengan berbagai persepsi, tergantung siapa dan dari sudut pandang mana melihatnya. Sekali lagi, buat pak polisi, maaf kalo saya sudah melanggar peraturan berlalulintas.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun