Sektor akuakultur memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan global, khususnya dalam penyediaan sumber protein hewani. Namun, perkembangan pesat industri ini sering kali menimbulkan tantangan lingkungan, seperti pencemaran perairan akibat limbah organik, penggunaan pakan yang tidak efisien, dan potensi kerusakan ekosistem laut. Salah satu teknologi yang banyak diterapkan dalam akuakultur adalah keramba jaring apung (KJA), yang menawarkan solusi efisien untuk budidaya ikan. Meskipun demikian, penggunaan KJA juga dapat menimbulkan dampak negatif jika tidak dikelola dengan baik. Masalah seperti penumpukan sisa pakan dan kotoran ikan di dasar laut, serta risiko penyebaran penyakit, menjadi perhatian utama. Dalam konteks ini, adopsi teknologi ramah lingkungan dalam KJA menjadi urgensi untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, sekaligus meningkatkan keberlanjutan industri akuakultur.
KEMBALI KE ARTIKEL