Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Polisi Itu Membunuh Istrinya?

3 Agustus 2011   08:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:08 2756 0

Masih ingatkah Anda dengan kasus pembunuhan Putri Mega Umboh, istri dari perwira tinggi di Polda Kepulauan Riau (Kepri) AKBP Mindo Tampubolon? Kabar terbarunya, Mabes Polri sudah resmi menetapkan AKBP Mindo Tampubolon sebagai tersangka atas kasus pembunuhan istrinya sendiri!

Kepala Sub Direktorat II Direktorat Reserse Kriminal di Polda Kepulauan Riau itu, diduga sebagai aktor intelektual pembunuhan Putri. Meski sudah ditetapkan sebagai tersangka, namun polisi belum menahan Mindo Tampubolon. Padahal sebelumnya, polisi sudah menetapkan 7 orang tersangka, serta Ros pembantu rumah tangga (PRT) di rumah korban dan pacarnya bernama Ujang.

Rupanya, kasus ini mengalami perkembangan signifikan, 40 hari pasca masa duka keluarga. Dengan menjunjung praduga tak bersalah, saya ingin mengapresiasi tim dari Mabes Polri yang mengambil-alih kasus ini dari Polda Kepri.

Pada awal kasus ini terungkap, media massa khususnya Tribun Manado dan Tribun Batam mengangkat kasus ini di laporan utama headline surat kabar. Di Kompasiana, kisah criminal ini diungkapkan rilis oleh Riky Rinovsky pada 26 Juni lalu, berjudul Istri Perwira Polda Kepri Dibunuh Pembantu di Depan Anaknya. Sedangkan Tribun Manado melaporkannya, karena almarhum Putri merupakan mantan model cantik, yang juga wanita keturunan Suku Bantik (suku asli di Sulawesi Utara). Putri juga merupakan anak satu-satunya dari Kombes Pol James Umboh, tokoh masyarakat asal Sulut yang kini bertugas di Polda Bali.

Saya sendiri terkejut ketika Mabes Polri mengumumkan korban ternyata diduga dibunuh oleh suaminya sendiri. Kemarin, Pak James mengaku tak percaya menantunya adalah otak pembunuhan anaknya. Menurutnya, tuduhan yang dialamatkan terhadap menantunya tersebut sangat keji dan tak beralasan. Mantan Kapolres Pakanbaru yang kini bertugas di Bali itu malah menuding penyidik tidak profesional.

Ternyata, penetapan Mindo sebagai tersangka, didasari oleh sejumlah alasan. Pertama, tujuh orang petugas satpam perumahan yang ditetapkan sebagai tersangka beberapa hari setelah penemuan jasad korban, mulai ‘bernyanyi’. Mereka mengaku dianiaya selama proses penyelidikan. Kekerasan mereka alami saat berada di dalam sel. Bagian tubuh yang mengalami kekerasan antara lain kepala, perut, dada dan kaki.

Pengakuan soal penganiayaan oleh polisi diungkapkan tujuh satpam pada Sabtu (30/7/2011) setelah keluar dari ruang Direktorat Reserse Kriminal Polda Kepri, menyusul penangguhan masa penahanan mereka sebagai tersangka .

Akhirnya Mabes Polri langsung unjuk gigi. Dan alasan kedua Mindo langsung dibidik sebagai tersangka, karena adanya jejak keterlibatan Mindo, seperti bercak darah yang berhasil diidentifikasi oleh tim penyidik maupun forensik Mabes Polri. Menurut versi Mabes Polri, setelah menghabisi korban, Mindo menyuruh Ujang mengambil koper warna pink yang ada di kamar mereka. Nah, keterlibatan Mindo ini terungkap atas pengakuan Ujang dan Rosma.

Kasus ini memang masih didalami oleh pihak kepolisian, terlebih tim dari Mabes Polri turun langsung. Menurut pendapat saya, apabila memang Mindo dinyatakan terlibat atau bahkan sebagai otak kasus pembunuhan istrinya sendiri, maka polisi harus memprosesnya dengan teliti. Setiap barang bukti dan saksi mata harus menguatkan keterlibatan tersangka. Malah kalau perlu, polisi menggunakan lie detector, dalam menguji seluruh ucapan tersangka baru ini.

Namun demikian, polisi juga harus jujur dengan penanganan kasus ini. Jangan sampai ada dugaan rekayasa besar untuk mengaburkan pelaku sebenarnya. Seperti di film 'The Fugitive' yang mengisahkan seorang dokter bernama Dr Richard Kimbl (diperankan oleh Harrison Ford) dituduh membunuh istrinya sendiri, karena berada di dekat sang istri yang menelepon 911 menjelang ajal.

Mungkin sama seperti Dr Richard Kimble yang merasa difitnah, maka sebaiknya AKBP Mindo segera mencari tahu siapa otak pelaku pembunuhan istrinya. Jika ia tak berhasil melakukannya, maka barang bukti dan saksi yang memberatkannya akan membawa Mindo ke penjara.

Salam Kompasiana!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun