Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

(Fiksiono) Trend Lama Makan Apel Washington, Kursi Jerman

18 Januari 2012   22:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:42 104 0
Di Bawah Naungan Kolong Jembatan, 19 Januari 201

Trend Lama rupanya sudah kambuh lagi,
Apel Washington sudah menjadi kesukaan,
Kesukaan para Rampok dan Pemalas yang mengaku,
Wakil Rakyat seharusnya menjadi Kacung Yang baik.


Sudah berkoar-koar cintailah produk dalam negeri,
Memenuhi tempat parkir dengan mobil Build-up buatan asing,
Bahkan Kursi saja meminta import dari Jerman,
Bukan Pabrik Jerman di pindahkan ke Indonesia.


Sangat Borjouis Kehidupan para kacung ini,
Bergelojoh ria makan Apel Washington,
Padahal Apel Malang itu harus di pertanggung jawabkan,


Dengan senyum cabul nya, membuat KPK Keok,
KPK sudah Keok, walaupun Pemimpin Berkoar besar,
Tidak ada taring setelah di sogok Apel Washington,
Tidak ada gigi, setelah di berikan Duren Palembang.


Duren Bali pun di sumpal sampai mabuk pepayang.
Dengan senyum sundal nya, menaklukan para anti korupsi,
Para anti Pelanggaran HAM, sampai mereka sudah bungkam,
Bungkam kena getahan duren, memabukan jiwa.


Sehingga lupa tugas yang mana yang harus di kejar.

Para penari Bugil telah berdansa di depan mata,
Ditayangkan setiap hari dengan lagu-lagu syahdu nya,
Bahkan Evie Tamala pun kalah goyangan nya,
Bahkan Inul pun lebih sopan goyang pinggulnya.


Vivid tayangan Bugil merangsang para kacung ini,
Membuat mereka lupa bahwa mereka ini adalah kacung,
Mengerti arti uang BASAH, dan HARAM itu Dosa,
Mengerti Haram itu hanya kata para penganut Kejujuran saja.


Jujur itu, hanya orang Miskin dan Bodoh di mata mereka,
Jujur itu, hanya orang yang tidak mengerti nikmatnya rasa duren,
Jujur itu, hanya orang yang tidak tahu enak nya Apel Washington,
Jujur itu, hanya pengikut Gus Dur, yang kere dan miskin saja.


Bagi Kacung-kacung ini, Korupsi itu siapa yang salah?
Salah sendiri kenapa tidak mau jadi anggota Dewan,
Salah sendiri mengapa tidak cium bokong para perampok negara,
Korupsi itu hanya kesalahan administrasi saja, jadi bukan Haram


Hanya Kilaf, sehingga DOSA nya mohon di maafkan,
Khilaf karena salah hitung saja, jadi mohon di maklumi,
Kan kami Sarjana2 Buatan Indonesia,
Lulus saja boleh COPAs dari karya Kakak kelas.


Kalau Khilaf, menangis buaya,
Kalau Khlaf, muntah muntah pura pura diare,
Kalau Khilaf, pura pura hilang ingatan,
Kalau Khilaf, pura pura tuli dan buta.


Kursi Mahal Memalukan bangsa,
Itu hanya kesalahan administrasi saja,
Salahkan Bendahara kan itu sudah tugas nya,
Bendahara yang Pasang Badan menutupi Si Kebo Jalang.


Preman Tanah Abang juga bisa,
Preman Pasar Koja juga bisa,
Preman Sindang barang juga bisa,
Kalau hanya pasang Badan.


Hukuman hanya kesalahan administrasi,
Rekening rampokan tidak ada yang berani utak atik,
Polisi dan KPK, mereka di suguhkan SMS, sudah BUNGKAM
Jaksa dan Hakim, mereka di suguhkan duren Bali sudah Melempem.


Rakyat hanya jadi sapi perah dan liability saja.

Rakyat yang pemaaf hanya jadi jaminan Hutang saja,
Bak Barang Gadai yang di jamin di Bank Dunia,
Bak Kambing yang siap di sembelih di saat hari raya.


Bagaimana kursi ....Jerman Odong Odong,
Anak ABG pun tahu...itu hanya Odong Odong,
Sandiwara Para Pelawak Cabul masa kini,
Secara sistematis membodohkan rakyat Indonesia.


Guru guru hanya jadi timbal,
Dosen dosen hanya makan gaji buta,
Duduk manis menikmati gaji,
Dengan senyum miris tetapi mau juga dengan apel biar apel Malang....
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun