Penulis teringat kembali pada pertanyaan yang pernah dilontarkan seorang guru penulis beberapa tahun yang lalu mengenai apa makna dan bacaan dari ‘garis miring’ yang tertulis di antara permusyawaratan/ perwakilan pada sila ke empat yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan”. Pertanyaan yang menggelitik dan belum ketemu jawaban yang pasti sampai dengan saat sekarang.