Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Mengingat Pahlawan Buta

7 Juni 2014   05:42 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:53 21 1
ini hanya suara dari bocah
ketika berumur lima tahun
merasakan api dan nista
dan melihat pahlawan buta.
.
bocah yang mencoba berbicara
yang lembek, seperti buih.
yang segar, alir yang dibuat
yang membawa dua sisi koin
.
demokrasi, negara rakyat
rakyat senang, itu benar
.
kini pilihan hampir ada
jangan kecewakan lagi
apa yang pernah terjadi
sesudah si buta naik tahta
.
bagi kalian di dalam sana
* mengenang presiden Abdurrahman Wahid *

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun