Apabila kontestasi kekuasaan hanya dibangun atas dasar popularitas-elektabilitas, maka segala cara akan ditempuh demi mendongkrak dua syarat mutlak ini. Kalau pun tidak dilakukan oleh sang calon sendiri, bisa jadi oleh para timses-nya yang tak ingin jagoannya keok dalam bursa pencalonan. Ambil contoh, spanduk pencapresan raja dangdut Rhoma Irama yang sudah lama terpampang di sudut-sudut jalan di Jakarta. Namun ada yang berbeda dengan spanduk di Jalan Tanjung Barat Raya, Jakarta Selatan. Rhoma Irama punya gelar profesor. Spanduk berukuran tinggi sekitar 3 meter dengan lebar kurang lebih 2 meter ini berwarna hijau dan putih. Foto Rhoma Irama terpampang memenuhi bagian tengah spanduk. Di bawah foto Rhoma tertulis ‘Prof. Rhoma Irama’ (Indonesia Media, 24/2/2014).