Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Perlahan

11 April 2015   11:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:15 3 0
berjalan tertatih-tatih
di perbukitan nan tandus
bila sedetik saja
kutengok ke belakang
banyak bercecer keringat
yang mulai mengering disapu angin
tapak-tapak kaki mulai memudar
berjajar bersamaan dengan sang waktu
melintasi kehampaan
ada yang aku tunggu
dibalik rerimbunan dedaunan
sebuah mutiara yang terpendam
perlahan menampakkan diri
namun
tenggelam lagi
tak henti kucoba
menggapai mutiara itu
meski hanya perlahann

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun