Menurut Dr. Zaidul Akbar, seorang praktisi kesehatan dan pendakwah di Indonesia, sujud dalam shalat membantu meningkatkan aliran darah ke otak, yang dapat meningkatkan fungsi kognitif dan mencegah penyakit neurodegeneratif seperti demensia. Selain itu, puasa---baik yang diwajibkan seperti saat Ramadan maupun puasa sunnah---terbukti mendukung detoksifikasi tubuh, meningkatkan metabolisme, dan membantu mengontrol kadar gula darah. Penelitian modern pun mendukung hal ini, seperti manfaat intermittent fasting yang populer di dunia kesehatan.
Ibadah juga memiliki dampak besar pada kesehatan mental. Dzikir, doa, atau aktivitas meditasi spiritual lainnya dapat menurunkan kadar stres dan meningkatkan hormon kebahagiaan seperti serotonin. Hal ini membantu menjaga keseimbangan emosi dan mencegah gangguan mental seperti kecemasan atau depresi. Ustaz Hanan Attaki, pendakwah muda Indonesia, sering menyampaikan dalam ceramahnya bahwa ketenangan hati yang diraih melalui ibadah berpengaruh positif pada kesehatan fisik, karena tubuh dan jiwa saling terhubung.
Dengan menjalankan ibadah secara konsisten, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Tuhan, tetapi juga merawat tubuh yang telah dianugerahkan-Nya. Harmoni antara spiritualitas dan kesehatan fisik ini membuktikan bahwa ibadah adalah investasi terbaik untuk kehidupan di dunia dan akhirat.