"Kenapa sih hidup gue apes bangat" gerutu si wanita karna di paksa menikah dengan seseorang yang di benci.
"Eh nenek lampir, yang harusnya ngomong gitu tuh gue bukan lo" jawab si pria tak terima dengan perkataan si wanita.
Yah pria dan wanita itu ialah kevin alderon dan nadia pratiwi, meteka baru saja melangsungkan pernikahannya tadi sore
Mereka menika karna perjodohan kedua orangtua mereka, sebenarnya nika muda sama sekali tidak pernah terlintas di benak kevin apalagi dia harus menikah dengan seorang wanita yang super galak di sekolahnya yaitu nadia pratiwi si ketua osis SMA pelita.
Sebenarnya nadia adalah gadis cantik, nadia sendiri memiliki rambut panjang berwarna coklat serta hidung yang mancung dan bulu mata yang lentik, tak hanya itu nadia juga memiliki bentuk tubuh baik seorang model profesional
Namun karena sifat nadia yang galak hal itu membuat semua orang ingin dekatinya berpikur dua kali termasuk kevin.
Tak berbeda jauh dengan nadia, kevin juga memiliki wajah yang tampan di atas rata-rata apalagi bentuk tubuh kevin yang atletis membuat dia digemari banyak wanita di sekolahnya
Tetapi hal itu tidak berlaku terhadap nadia meskipun kevin yang memiliki wajah yang tampan tak membuat nadia tertarik
Alasan nadiabtidak tertarik terhadao kevin tentu saja karena kevin terkenal karena kebandelannyabdi sekolah, hal itulah yang membuat nadia tidak tertarik dengan kevin bahkan nadia sangat membenci kevin
Namun apalah daya, sekarang dia sudah menjadi istri dari seorang kevin alderon siswa nakal SMA Pelita
"Udahlah sebaiknya lo terima aja takdir ini" ujar kevin
Nadia tidak sama sekali mendengarkan ucapan kevin barusan, dia terus memikirkan kehidupannya di masa depan
Saat nadia ingin mengatakan sesuatu tiba-tiba pintu kamar di ketuk oleh seseorang
"Vin, mama boleh masuk?" Ucao seseorang dari luar
Mendengar suara mamahnya kevin pun mempersilahkan masuk
"Masuk aja mah gak di kunci"
Mamanya kevin yang bernama sarah pun masuk melihat nadia yang nampaknya masi bekum menerima pernikahan ini sarah pun berjalan menghampiri nadia
"Kamu kenapa nad?" Tanya sarah
"Nadia gak papa mah" jawab nadia sedikit canggung memanggil mama mertuanya dengan sebutan mama
"Yakin gak papa?"
Nadia menganggukan kepalanya
"Yaudah kalo gitu  kalian ganti baju dulu gih, habis itu turun buat makan malam"
"Baik mah" jawab kevin dan nadia barenagn
Setelah mendapatkan dari kevin dan nadia sarah pun keluar dari kamar kevin
"Udah cepetan lo ganti baju" ucap kevin menyuru adia untuk berganti baju terlebih dahulu
Lagi-lagi nadia tidak menjawab pertanyaan kevin dia hanya diam sambil menundukan kepalanya, melihat itu kevin menarik nafasnya kemudian dia berjalan mendekati nadia
"Lo belum bisa nerima ini semua nad??" Tanya kevin
Nadia masih saja diam seribu bahasa, dia masih bungung dengan kehidupannya kedepan
"Yaudah kalo emang lo gak bisa nerima ini semua gue bakal bilang sama mamah papah buat mengakiri pernikahan ini"
Mendengar itu sontak saja membuat nadia mendengok menatap kevin
"Lo gila yah vin pernikahan kita belum aja satu hari tapi lo udah mau cerai" ucap nafia dengan nada galakny
"Yah habisnya lo dari tadi diam mulu"
"Gue tuh diam bukan belum menerima ini semua vin, tapi gue lagi memikirkan kita kedepanya"
Mendengar kata 'kita' mebuat kevin sedikit tersentuh, rupanya sedari tadi nadia sedang memikirkan kehidupan mereka kedepannya
"Udah lo gak usah mikirin itu, gue janji kehidupan kita baik-baik saja" ucap kevin bersunguh-sunguh
"Tapi vin.."
Belum sempat menyelesaikan ucapanya kevin langsung menyuru nadia segera berganti pakaian
Dengan sedikit berat hati nadia pun pergi menuju kamar mandi untuk berganti pakaiannya, nadia terus berusaha membuka resleting yang berada di belakang gaun nya
Namun sudah berbagai cara dia lakukan tetap saja nadia tidak dapat membukanya, nadia sempat kepikiran untuk meminta tolong keoada kevin namun niat itu diurungkan, karena takut kevin melihat tubuhnya
Saat mencoba kembali membukanya terdengar suara kevin memanggilnya
"Nad lama amat sih, lo baik-baik aja kan?" Ucap kevin sedikit kawatir karena sudah hampir dua puluh menit nadia berada di dalam kamar mandi
"Iyah gue baik-baik aja" jawab nadia terpaksa berbohong
"Yaudah ceoetan tadi mama kesini lagi"
"Iyah bentar"
Sudah hampir setengah jam di dalam kamar mandi nadia tidak kunjung juga bisa membuka gaunnya karna tak kunjung bisa membukanya mau tidak mau nadia harus meminta bantuan kepada kevin
Nadia mengeluarkan kepalanya di balik pintu untuk meminta tolong kepada kevin
"Vin" pangil nadia
Kevin yang sedang bermain game pun segera meletakan ponselnya begitu nadia memanggil namanya
"Apa?"tanya kevin
"Gue boleh minta tolong gak" ucap nadia dengan malu-malu
"Minta toling apa?"
"G-gue gak bisa buka gaun gue"
Tanpa basa basi kevin langsung berjalan menuju kamar mandi melihag kevin berjalan ke arahnya membuat jantung nadia berdebar
"Mana sini, biar gue bantuin"
Nadia pun membelakani kevin wajah nadia sudah memerah karana ini baru pertama kalinya dia di bantu  membuka baju oleh seorang pria
Meskipun kevin adalah auaminya tetapi nadia belum terbiasa akan hal itu. Sementara itu kevin yang sedang membantu membuka gaun nadia pun di buat melotot
Ini pertama kalinya kevin melihat kulit pungung nadia yang begitu putih dan bersih bahkan kevin sampai menelan ludahnya
Karena takut terbawa nafsu kevin pun segera menyadarkan dirinya
"Sudah" ucap kevin berlalu pergi
Melihat kevin yang sudah pergi begitu saja membuat nadia sedikit heran, padahal nadia sudah berpikir yang tidak-tidak terhadap kevin
Berapa menit kemudian nadia sudah keluar dari dalam kamar mandi dengan menggunakan celana jens pendek dan kaos yang oversize
Tetapi meskipun hanya menggunakan itu tak membuat kecantiakn nadia berkurang, justru dengan penampilan itu membuat nadia semakin terlihat cantik
Bahkan kevin saja di buat terpesona oleh kecantikan nadia samapi kevin tanpa sadar memuji nadia
"Cantik" ujar kevin
Berhubung keduanya sudah selesai berganti pakaian mereka pun keluar dari kamar turun menuju ke meja makan
Di meja makan sudah ada orang tua kevin dan orang tua nadia, melihat anak anaknya menuruni tangga keempat orang tua itu pun tersenyum
Bersambung