Orang ingin bahagia karena itu memberikan rasa kenikmatan, makna, dan kesejahteraan dalam hidup mereka. Bahagia juga dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, memperkuat hubungan sosial, dan memberikan motivasi untuk mencapai tujuan hidup.
Dengan alasan ingin meraih bahagia orang rela melakukan apa saja. Bila dasar bahagia yang ingin diraih berupa harta atau materi, tak jarang orang rela melakukan apapun meski terkadang "nyerempet" bahaya, baik dari segi keamanan lahir maupun keselamatan aqidah.
Apa hubungannya dengan keselamatan aqidah? Ya, karena terkadang sampai mempertaruhkan aqidahnya dengan melakukan ritual tertentu yang bertentangan dengan syariat. Atau menerjang rambu-rambu halal-haram, masuk ke ranah syubhat dalam melakukan pekerjaan.
Level bahagia pada tiap orang bisa jadi berbeda. Pada sebagian orang bahagia adalah pleasure life. Pleasure life adalah istilah yang mengacu pada gaya hidup yang mengejar kenikmatan dan kepuasan sensorik. Ini bisa mencakup aktivitas dan pengalaman yang memberikan kesenangan jangka pendek, seperti makanan lezat, hiburan, liburan, dan hal-hal lain yang meningkatkan mood sementara. Namun, fokus hanya pada kenikmatan sesaat tanpa memperhatikan kebutuhan jangka panjang atau nilai-nilai yang lebih dalam bisa memiliki dampak negatif pada kehidupan secara keseluruhan.
Level bahagia berikutnya adalah good life.
"Good life" adalah konsep yang lebih luas daripada sekadar mencari kenikmatan jangka pendek. Ini mencakup mencari keseimbangan antara kepuasan materi, hubungan yang bermakna, kesehatan fisik dan mental yang baik, pengembangan diri, dan kontribusi positif pada masyarakat. Bagi sebagian orang, "good life" juga dapat melibatkan pencarian makna dalam kehidupan, menjalani nilai-nilai yang dianggap penting, dan merasa puas dengan keadaan mereka secara keseluruhan.
Level bahagia yang tertinggi adalah meaningful life.
"Meaningful life" adalah kehidupan yang dianggap memiliki makna dan tujuan yang mendalam bagi individu tersebut. Ini melibatkan menjalani kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai pribadi, mengejar tujuan yang signifikan, dan memiliki hubungan yang bermakna dengan orang lain. Orang yang hidup secara bermakna sering merasa terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri, seperti kontribusi pada masyarakat atau pencarian tujuan spiritual. Ini berbeda dari sekadar mencari kesenangan atau kepuasan materi, karena fokusnya lebih pada merasa puas dan memenuhi panggilan batin.
Bila merujuk pada hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain", maka pada level bahagia manakah yang ingin kita raih?
Semoga bermanfaat.