Kabar ini tentu memiliki ekses yang berbeda di kalangan mahasiswa serta dampak karir di masa depan.
Bagi sebagian mahasiswa mungkin ini bisa menjadi angin segar.
Banyak cerita di balik penyusunan skripsi yang bisa menjadi inspirasi dan cerita kepada anak cucu kelak.
Seorang mahasiswa mungkin menghadapi tantangan besar dalam menentukan topik penelitian.
Terkadang untuk pengajuan topik atau judul penelitian memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Saat pengumpulan data seringkali merupakan bagian yang paling menantang dalam skripsi.
Seorang mahasiswa mungkin harus mengatasi kendala seperti akses terbatas ke sumber data atau masalah teknis dalam pengumpulan data.
Komunikasi antara mahasiswa dan dosen pembimbing adalah aspek kunci dalam penyusunan skripsi. Tak jarang ditemukan sosen pembimbing yang "killer", sok tahu, sulit ditemui secara offline karena kesibukannya dan sebagainya.
Bagi beberapa mahasiswa yang punya kesibukan lain seperti kerja paruh waktu tentu memerlukan manajemen waktu yang baik.
Menyusun skripsi seringkali mengharuskan mahasiswa untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan akademik, pekerjaan paruh waktu, dan kehidupan pribadi.
Ada saat-saat ketika mahasiswa mungkin merasa frustasi atau terjebak dalam proses penyusunan skripsi.
Hal ini tentu membutuhkan keteguhan mental dan kemampuan untuk tetap fokus pada tujuan.
Bila hasil penelitian signifikan atau menarik tentu akan menimbulkan kegembiraan dan kebanggaan dalam mencapai pencapaian akademik tersebut.
Setelah menyelesaikan skripsi adalah momen penting yang mencerminkan kebahagiaan dan pencapaian akhir.
Hal-hal semacam ini tentu tidak akan dialami oleh mhasiswa yang memilih jalur non skripsi.
Apa sih skripsi itu?
Sebelum Peraturan Menteri Pendidikan No. 53 diberlakukan, skripsi adalah sebuah karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana (S1) di perguruan tinggi.
Biasanya, skripsi merupakan tugas akhir yang memerlukan penelitian, analisis, dan pemahaman mendalam tentang suatu topik atau masalah tertentu dalam bidang studi mahasiswa.
Skripsi bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian independen, menganalisis data, serta menyajikan temuan dan argumen dalam bentuk tulisan yang sistematis dan ilmiah.
Skripsi juga merupakan bentuk kontribusi mahasiswa terhadap pengetahuan di bidangnya.
Berdasaekan Peraturan Menteri Pendidikan tersebut, skripsi diberlakukan bagi mahasiswa yang akan melanjutkan jenjang kuliahnya ke S2 dan seterusnya.
Padahal bila kita cermati ada banyak manfaat yang diperoleh bila mahasiswa menyusun skripsi.
Pertama, Pembelajaran Mendalam
Skripsi memungkinkan mahasiswa untuk melakukan penelitian mendalam dalam bidang studi mereka, yang dapat membantu mereka memahami topik tertentu secara lebih mendalam.
Kedua, Pengembangan Keterampilan Penelitian
Menyusun skripsi memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan penelitian, termasuk pengumpulan data, analisis, dan interpretasi hasil.
Ketiga, Peningkatan Keterampilan Komunikasi
Mahasiswa harus mengomunikasikan temuan mereka dalam bentuk laporan yang jelas dan terstruktur, yang dapat meningkatkan keterampilan komunikasi tertulis dan lisan.
Keempat, Peningkatan Pemecahan Masalah
Penelitian skripsi seringkali melibatkan pemecahan masalah yang kompleks, yang dapat membantu mahasiswa dalam pengembangan keterampilan pemecahan masalah.
Kelima, Persiapan Karier
Skripsi dapat menjadi contoh karya akademik yang kuat dalam portofolio mahasiswa, yang dapat membantu mereka dalam mencari pekerjaan atau melanjutkan studi pascasarjana.
Keenam, Kedalaman Pengetahuan
Menyusun skripsi memungkinkan mahasiswa untuk menjadi ahli dalam topik tertentu, yang dapat berguna dalam karier mereka di masa depan.
Ketujuh, Penghargaan Prestasi:
Menyelesaikan skripsi adalah pencapaian yang membanggakan dan dapat memberikan rasa prestasi pribadi.
Meskipun skripsi bisa menantang, manfaat-manfaat ini dapat memberikan mahasiswa pengalaman berharga dalam perkembangan akademik dan profesional mereka.