Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Masih "Pentingkah" Pendidikan Di Indonesia? : Sebuah Renungan

14 Juni 2023   11:24 Diperbarui: 14 Juni 2023   11:46 333 4
Membaca judul tulisan ini membuat kita tergelitik. Mari kita cermati bersama bagaimana fakta yang terjadi di negara kita.

Para pemilik stasiun televisi tidak banyak menggunakan kuasanya untuk mendidik.

Mereka mempertontonkan apa saja yang menghasilkan profit bagi mereka.

Drama percintaan, perselingkuhan, dendam dan pertikaian. Acara gosip pagi, siang dan malam.

Apa yang bisa dipelajari anak-anak kita dari semua itu?

Persentase acara edukatif dengan npn edukatif masih jauh tertinggal.

Masih pentingkah pendidikan di Indonesia?

Bila para politisi mengumbar janji dan kebohongan partainya masing-masing.

Mereka tidak peduli apakah mereka menjadi tokoh yang disegani dan diteladani oleh masyarakat. Bagi mereka yang penting agenda tetap berjalan, elektabilitas naik dan bisa terpilih  pada pemilihan berikutnya, lagi dan lagi.

Masih pentingkah pendidikan itu di Indonesia?

Kita lihat banyak sekali pejabat korup baik secara perssorangan maupun berjamaah. Anehnya mereka seolah tak mempunyai rasa malu. Urat malunya sudah hilang. Bahkan tersenyum melambaikan tangan saat kamera menyorot wajahnya.

Mereka tidak sadar bahwa apa yang dilakukannya menghancurkan masa depan anak-anak bangsa.

Betapa tidak, dana yang sejatinya digunakan untuk membangun sekolah atau membiayai program-program baik di bidang pendidikan atau bidang lainnya dikorupsi.

Akibatnya banyak akses jalan yang rusak, anak-anak harus sekolah di rumah warga, tidak mudahnya bagi anak-anak yang tinggal di daerah terpencil untuk mendapatkan akses pendidikan dan sebagainya dan sebagainya.

Masih pentingkah pendidikan itu di Indonesia?

Bila para pejabat atau anak-anak pejabat memamerkan mobil-mobil mewah, sederet villa dan rumah mewah, perhiasan intan permata, tas, baju, jam tangan dan assesoris branded.

Mereka tidak sadar bahwa ada jutaan orang tidak bisa makan, belum memiliki tempat tinggal yang layak, pekerjaan yang layak dan seterusnya.

Para pejabat itu meski tidak semuanya tidak menyuarakan pentingnya pendidikan. Mereka tidak menggunakan ketenarannya untuk memperbaiki negara.

Alhasil, anak-anak jaman sekarang berlomba bagaimana menjadi terkenal dan viral saja dan kaya. Mereka menjadi anak-anak yang "pansos"

Masih pentingkah pendidikan itu di Indonesia?

Banyak orang tua beranggapan bahwa pendidikan orang tua terhadap anak sudah cukup dengan mangantar dan menjemput anak-anaknya ke sekolah.

Berapa banyakkah para orang tua yang memiliki buku-buku parenting, mengikuti seminar atau kajian parenting? Setidaknya menyiapkan bekal untuk menjadi orang tua yang baik yang peduli terhadap pendidikan anak-anaknya.

Masih pentingkah pendidikan itu di Indonesia?

Banyak dari kita yang melakukan apapun semaunya, kadang tidak peduli bahwa kebebasan kita terikat tanggung jawab dan semua tindakan kita disaksikan anak-anak.

Bila ada kasus besar, ada yang salah dengan dengan anak baik di sekolah maupun di luar sekolah. Maka beramai-ramailah kita meminta komentar dari menteri pendidikan serta meminta pertanggungjawabannya.

Masih pentingkah pendidikan di Indonesia?

Para guru diberikan beban yang tidak ringan. Kelengkapan administrasi, harus terpenuhinya indeks prestasi dan sebagainya.

Masih hangat dalam ingatan kita saat ada guru yang mendisiplinkan siswa berujung di penjara.

Tidak sedikit dari guru yang harus mengajar di sekolah lain demi terpenuhi jam beban mengajar. Sementara hak yang semestinya diperoleh berupa tunjangan profesi terkadang tidak lancar proses pencairannya.

Mari kita renungkan bersama.
Kita bergerak bersama demi perubahan pendidikan yang lebih baik.

Semoga bermanfaat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun